Dark/Light Mode

Banyak Dicari Masyarakat dan Panen Melimpah, Petani Jeruk Baby Happy

Senin, 20 April 2020 12:34 WIB
Petani di Malang tengah panen jeruk baby (Foto: Dok. Kementan)
Petani di Malang tengah panen jeruk baby (Foto: Dok. Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejak Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi nasional bahkan global, permintaan buah-buahan segar melonjak. Salah satunya jeruk baby yang banyak diincar masyarakat lantaran diyakini dapat memenuhi asupan vitamin dan menjaga daya tahan tubuh melawan virus. 

Tingginya animo masyarakat mengkonsumsi jeruk berdampak positif bagi para petani. Djarwo, petani jeruk asal Desa Gading Kulon, Kecamatan Dau Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengaku, hasil panen jeruk baby dari kebunnya terbilang melimpah dan dengan mudah terserap pasar. Harga jual di tingkat petani pun terbilang bagus. 

“Pagi ini kami panen lagi jeruk baby. Begitu panen langsung diambil pedagang mitra. Harganya juga terbilang bagus, antara Rp 8 ribu sampai Rp 11 ribu per kilonya di petani. Pemasaran sampai saat ini terbilang mudah. Tiap hari mobil-mobil pedagang wara wiri nyari jeruk di sini,” ujar Djarwo, dalam keterangan Kementerian Pertanian (Kementan), Senin (20/4).

Baca juga : Pegadaian Ajak Masyarakat Penyumbang Tanpa Keluar Uang

Selama ini, kawasan lereng Gunung Kawi, khususnya di Kecamatan Dau, memang terkenal sebagai sentra penghasil jeruk unggul. Jeruk yang banyak dikembangkan di wilayah tersebut rata-rata adalah varietas unggul yaitu jeruk keprok Batu-55, jeruk baby dan jeruk siem madu. Setidaknya ada 5 desa di Kecamatan Dau yang mengembangkan jeruk yaitu Selorejo, Petungsewu, Gading Kulon, Tegal Weru dan Kucur. Berdasar catatan BPS, produksi jeruk dari Kecamatan Dau tahun 2019 lmencapai 74.355 ton atau yang tertinggi se-Kabupaten Malang. 

“Perkiraan panen dari Gapoktan saya saja bisa sampai 2 ribu ton setahun. Kami sudah bermitra juga dengan distributor untuk memasok kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Panen raya jeruk di sini sekitar bulan Juli-Agustus nanti walaupun pada dasarnya sepanjang tahun kami bisa panen,” kata Djarwo, yang juga Ketua Gapoktan Sri Gading tersebut.

Djarwo menerangkan, bantuan Kementan dan Dinas Pertanian untuk pengembangan jeruk di daerahnya sangat dirasakan. “Ada dari Ditjen Hortikultura, Balitjestro Malang, BPTP Jawa Timur, Dinas Pertanian Malang dan para penyuluh-penyuluh disini. Luar biasa dukungannya,” ungkapnya senang. 

Baca juga : Banyak Dicari Masyarakat, Jeruk Keprok Asal Bengkulu Lari Manis

Direktur Buah dan Florikultura, Kementan, Liferdi Lukman, membenarkan permintaan jeruk mengalami peningkatan. Terlebih, saat wabah Covid-19 ini, masyarakat makin sadar pentingnya memperkuat imunitas tubuh melalui konsumsi buah-buahan segar. "Aneka jenis jeruk seperti jeruk lemon, jeruk siem, jeruk keprok hingga jeruk baby banyak dicari konsumen. Alhamdulillah sentra-sentra produksi jeruk kita mampu mengisi peluang pasar tersebut. Pasokan aman,” kata Liferdi. 

Liferdi mengungkapkan bahwa Kementan akan terus mendukung petani agar terus berproduksi dan tidak menemui kendala dalam pemasarannya. Terkait jeruk baby, Liferdi yang juga dikenal sebagai peneliti buah-buahan tersebut menyebut jenis jeruk tersebut termasuk spesial. Buahnya dicirikan dengan kulit yang tebal berwarna hijau atau jingga cerah, aromanya harum, berukuran hampir seragam, warna dagingnya putih agak kekuningan dan memiliki rasa yang manis. 

“Jenis jeruk ini banyak digemari masyarakat karena bisa dikonsumsi segala lapisan termasuk untuk bayi dan anak-anak. Kandungan asamnya diperkirakan 50 persen lebih rendah jika dibandingkan dengan jenis jeruk yang lain,” pungkasnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.