Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Konsumsi Plastik Naik Terus, Industri Daur Ulang Perlu Diperkuat

Rabu, 22 April 2020 21:03 WIB
Industri daur ulang plastik. (Foto: net)
Industri daur ulang plastik. (Foto: net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Konsumsi plastik di Indonesia terus meningkat. Industri daur ulang plastik pun perlu diperkuat.

Direktur Asosiasi Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas), Edi Rivai mengatakan, konsumsi plastik dalam negeri diperkirakan mencapai 6,5 juta ton. Sementara recycling rate ada di kisaran 17 persen.

“Ke depannya, angka konsumsi akan meningkat. Industri daur ulang juga terus tumbuh,” ujarnya saat diskusi industri plastik, Rabu (22/4).

Dia juga menyayangkan, adanya persepsi negatif terhadap plastik sekali pakai yang ramai beredar akhir-akhir ini. Hal ini menunjukkan belum seimbangnya informasi tentang plastik yang beredar di tengah masyarakat. 

Baca juga : Komite I DPD Kritik Pencairan Dana Desa

Untuk itu, kata dia, ke depan perlu mengarahkan fokus  ke arah yang tepat dan dengan cara pandang yang lebih luas. Yaitu pengadaan infrastruktur yang diperlukan untuk pengelolaan sampah, perilaku konsumen yang bertanggung jawab, dan cara pandang yang tidak menyalahkan material tapi mendukung adanya sistem pengelolaan sampah yang baik.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), Justin Wiganda mengatakan, PSBB membuat industri daur ulang kesulitan mendapatkan bahan baku yang baik. Pasalnya, aktivitas di perkantoran, mall, atau restoran berkurang. 

“Proses pengumpulan dan transportasi juga terbatas geraknya, belum lagi harga bahan baku yang anjlok. Itu beberapa tantangan yang kami hadapi saat ini,” ujarnya.

Sekretaris Jenderal Ikatan Pemulung Indonesia (IPI), Asan Bakri mengatakan, 3,5 juta pemulung anggota IPI tetap bekerja mengumpulkan sampah di tengah pandemi corona. Meskipun harganya jatuh dan hampir tidak ada yang membeli plastik, pihaknya terus bekerja untuk membantu masyarakat mengumpulkan sampah dan menopang perekonomian sehari-hari. 

Baca juga : Harga Gas Diturunin, Industri Migas Perlu Dikasih Insentif

“Pelaku usaha daur ulang plastik sekarang berat membeli produk plastik yang kami kumpulkan karena terkena dampak wacana cukai dan bentuk pelarangan lainnya. Harapan kami, pemerintah Indonesia dapat fokus ke tata kelola manajemen sampah agar tidak perlu ada pelarangan-pelarangan yang tidak memberi solusi,” ujarnya.

Cegah Corona

Ketua Umum Indonesia Plastic Recyclers (IPR), Ahmad Nuzuluddin mengatakan, bahwa plastik tidak terpisahkan dari hidup manusia sekarang. Perlu dipahami bahwa plastik memang diciptakan untuk diguna ulang, bukan dibuang sembarangan.

Bahkan, di tengah pandemi corona, plastik terbukti bermanfaat sebagai bahan pembuatan masker, medical face shield, sarung tangan, dan alat pelindung diri (APD). Krisis corona juga menimbulkan pertanyaan baru: bagaimana pengelolaan sampah medis yang jumlahnya meningkat.

Baca juga : ESDM Pastikan Proyek Ketenagalistrikan Tetap Jalan Di Tengah Corona

“Ini kesempatan untuk memikirkan pengelolaan sampah, mengubah cara pandang plastik dari sampah menjadi bahan baku industri, menciptakan pasar daur ulang baru, mengurangi impor, dan mendorong terciptanya peraturan tentang daur ulang. Langkah awal memang sulit, tapi perlu dilakukan,” ujarnya.

Dengan alasan itu, para asosiasi meminta pemerintah mengkaji pelarangan plastik. Bahkan, di Amerika Serikat seperti Negara Bagian Maine, New Hampshire, Oregon, Massachusetts, dan Kota San Fransisco di California telah menunda pelarangan dan mengarahkan retailer untuk menggunakan plastik sekali pakai dan tidak menganjurkan tas belanja guna ulang untuk mencegah penularan virus corona. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.