Dark/Light Mode

Bahan Pangan Bergolak Di Saat Puasa

Emak-emak Keluhkan Harga Gula Pasir Tinggi Di Pasaran

Senin, 27 April 2020 05:25 WIB
harga gula pasir terus melambung di bulan puasa
harga gula pasir terus melambung di bulan puasa

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perdagangan (Kemendag) dianggap belum berhasil menstabilkan harga gula di pasaran. Produsen gula masih menjual dengan harga yang tinggi. 

Kondisi ini membuat emak-emak teriak. Di pekan pertama Ramadhan, harga gula pasir tembus di kisaran Rp 19.000 hingga Rp 21.000 per kilogram (kg) bikin sewot emak-emak. Pasalnya, gula menjadi bahan pangan andalan untuk membuat minuman manis atau menu berbuka puasa lainnya. 

Yuli (45) warga Pondok Kopi, Jakarta Timur, mengeluh harga gula makin tinggi saat masuk Ramadhan. Jika sebelum puasa harga gula di kisaran Rp 18.000 per kg, saat puasa harganya mencapai Rp 20.000 per kg. 

“Makin tinggi pas puasa. Kalau di warung kelontong bisa sampai Rp 21.000 per kg. Di toko ritel moder memang harganya Rp 12.500 per kg, tapi barangnya kosong terus, padahal kita butuh setiap hari buat bikin teh manis untuk buka puasa,” kata Yuli kepada Rakyat Merdeka. 

Suharti, warga Margamulya, Bekasi Utara menyebut, harga gula di Bekasi, di kisaran Rp 19.000 per kg. Meski kabarnya gula impor sudah masuk, tapi harga tersebut bertahan sejak awal Maret lalu. 

“Sejak awal Maret, sudah di kisaran Rp 19 ribuan. Kita sangat terbebani, apalagi pas puasa jumlah konsumsi gula di keluarga pasti meningkat karena selalu bikin minuman manis saat buka puasa,” keluhnya. 

Baca juga : Rapat Virtual Bahas Sidang Tahunan, Begini Pendapat Para Pimpinan MPR dan Pimpinan DPD

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengungkapkan, kini harga gula di pasar tradisional masih di kisaran Rp 19.000 per kilogram (kg). Angka itu tertinggi sepanjang sejarah harga gula di Indonesia. 

“Harga gula sudah Rp 19.000 per kg. Bahkan ada juga yang mencapai Rp 20 ribu per kg di beberapa pasar,” ujar Abdullah. 

“Kondisi ini terjadi lantaran pemerintah tidak terbuka soal kebijakan yang dilakukan. Menteri Perdagangan sempat menyampaikan akan mengimpor 438.802 ton gula kristal mentah, tapi sampai detik ini kita belum dapat infonya,” tuturnya. 

Pemerintah mengklaim, gula impor sudah masuk sejak 20 April lalu. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Suhanto mencatat 283.172 ton gula impor masuk per 20 April 2020. 

Jumlah itu setara 41,40 persen dari Persetujuan Impor (PI) gula kristal mentah atau raw sugar yang diterbitkan sekitar 683 ribu ton. Raw sugar ini yang kemudian diolah menjadi gula konsumsi. 

“Kita tidak hanya mengandalkan impor. Guna mempercepat tambahan ketersediaan gula, Kemendag pun telah meminta industri rafinasi melakukan realokasi stok gula mentah mereka untuk diolah menjadi gula konsumsi sebanyak 250 ribu ton,” ujarnya. 

Baca juga : Makin Perkasa, Rupiah Ngacir Tinggalin Dolar

Namun di sisi lain, industri juga menghadapi kendala lantaran mereka juga harus tetap memasok gula rafinasi kepada industri makanan dan minuman. Dari target realokasi 250 ribu ton, Suhanto menyatakan baru terealisasi 86 ribu ton. 

“Jadi dibagi 50:50 kapasitas produksinya, sebagian untuk gula konsumsi sebagian untuk memenuhi sektor makanan dan minuman,” paparnya. 

Suhanto melanjutkan, dalam rangka mempercepat penambahan pasokan gula pasar konsumsi, Kemendag telah melakukan upaya antara lain melakukan rapat dengan produsen gula yang mendapat penugasan. 

“Berdasarkan evaluasi tersebut, pada 13 April kami memanggil seluruh produsen memasok gula atau merelokasi gula rafinasi,” jelasnya. 

Pihaknya juga meminta produsen menjual harga gula paling tinggi Rp 11.200 per kg dengan harapan di tingkat eceran di level Rp 12.000 per kg. 

“Kami membuat kesepakatan dengan para produksi agar produsen menjual gulanya distributor dengan setinggitingginya Rp 11.200. Harapan kami dengan menjual gula kristal putih distributor akan menjual pengecer akhir paling tinggi Rp 12.000. Dengan demikian, ritel model harapan kami dan para pengecer di pasar basah bisa menjual harganya dengan HET,” terangnya. 

Baca juga : Duh, Pelaku Usaha Kesulitan Bayar Gaji dan THR Karyawan

Sementara, Kementerian Pertanian mengklaim sudah melakukan berbagai upaya taktis guna menstabilkan harga gula pasir putih sekaligus menjamin ketersediaannya di pasaran. 

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo sejak awal April telah meminta agar pabrikan gula rafinasi ikut memproduksi gula pasir putih yang bisa dikonsumsi masyarakat. 

“250 ribu ton gula pasir putih juga telah digelontorkan Kementan ke pasaran. Ditambah juga sinergi Kementan bersama instansi pemerintah lainnya menggelar Operasi Pasar (OP),” ujar Syahrul. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.