Dark/Light Mode

Rapat Virtual Bahas Sidang Tahunan, Begini Pendapat Para Pimpinan MPR dan Pimpinan DPD

Jumat, 17 April 2020 12:47 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo memimpin rapat bersama Pimpinan MPR dan Pimpinan DPD secara virtual yang membahas Sidang Tahunan MPR pada Agustus 2020, dari ruang kerjanya, Kamis (16/4). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo memimpin rapat bersama Pimpinan MPR dan Pimpinan DPD secara virtual yang membahas Sidang Tahunan MPR pada Agustus 2020, dari ruang kerjanya, Kamis (16/4). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 tidak mengurangi aktivitas pimpinan MPR untuk melakukan tugasnya. Pimpinan MPR bersama dengan pimpinan DPD menggelar rapat pimpinan melalui video conference, Kamis (16/4). Agenda rapat melalui video conference itu adalah Sidang Tahunan MPR 2020 yang direncanakan digelar pada 15 hingga 16 Agustus 2020.
 
Hadir dalam rapat melalui video conference atau vurtual itu Ketua MPR Bambang Soesatyo, para Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, Syarief Hasan, Jazilul Fawaid, Hidayat Nur Wahid, Zulkifli Hasan, Arsul Sani, dan Fadel Muhammad. Sedang dari pimpinan DPD, Ketua DPD La Nyalla Mattalitti, dan Wakil Ketua DPD Nono Sampono dan Sultan Bachtiar Najamudin. Dalam rapat melalui video conference tersebut, Bambang Soesatyo memberi kesempatan kepada masing-masing peserta untuk mengemukakan pendapat terkait sidang tahunan. 

Baca juga : Kepala BKPM: Pembangunan Bandara Kediri Bukti Kepercayaan Swasta pada Pemerintah

Zulkifli Hasan mengemukakan agar Rapat Konsultasi pimpinan lembaga negara dilakukan lagi secara bergilir. Rapat Konsultasi pimpinan lembaga negara itu dihadiri Presiden, Ketua MPR, DPR, DPD, MA, BPK, KY, dan MK. “Dalam rapat tersebut biasanya dibahas masalah-masalah kebangsaan yang sangat penting,” ujar Zulkifli dalam keterangan yang diterima redaksi, Jumat (17/4).

Baca juga : Saat Waktu Luang Pemusatan Latihan, Ini Pengalaman 4 Pemain Timnas U-16

Menurut Ketua MPR Periode 2014-2019 itu, para pimpinan MPR juga bisa saling memberi saran dan pendapat untuk kebaikan bangsa dan negara. Zulkifli juga menyinggung tentang Sidang Tahunan MPR, yang merupakan forum yang difasilitasi MPR bagi lembaga-lembaga negara untuk membacakan laporan kinerjanya secara langsung kepada seluruh rakyat Indonesia.
 
Apa yang disampaikan pria asal Lampung itu dibenarkan mantan Ketua MPR sebelumnya, Hidayat Nur Wahid. Rapat Konsultasi pimpinan lembaga negara menurutnya sudah dilakukan sejak dirinya menjadi Ketua MPR Periode 2004-2009. Bagi Hidayat Nur Wahid, Sidang Tahunan merupakan tradisi yang sudah dilakukan MPR. Untuk itu, dirinya berharap agar laporan kinerja dari lembaga-lembaga negara diberi waktu dan ruang yang cukup. “Hal demikianlah menurut saya yang perlu didiskusikan dan disepakati bersama,” paparnya.
 
Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad menuturkan, saat dirinya menjadi gubernur, ingin mendengar laporan kinerja dari lembaga negara secara detail dengan waktu yang cukup yang dibacakan ketua lembaga negara. Dirinya mengungkapkan pernah bertemu dengan salah satu ketua lembaga negara dan ingin membacakan laporan kinerjanya langsung kepada rakyat secara detail saat Sidang Tahunan MPR.
 
Sidang tahunan yang ada sekarang diakui terlalu umum sehingga masyarakat menerima laporan kinerja dari lembaga negara tak utuh. Untuk itu dirinya menyebut perlu forum untuk melaporkan kinerja lembaga-lembaga negara. Laporan kinerja negara dikatakan sangat mutlak, sebab lembaga negara itu ada dan hanya dapat diukur dari kinerjanya. “Perlu pertanggungjawaban ke publik secara terbuka,” tegasnya.
 
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid memberi apresiasi rapat pimpinan MPR dan DPD di tengah pandemi covid-19. Dirinya setuju dengan sidang tahunan, namun perlu dipikirkan alternatif sidang tersebut ketika wabah corona belum usai. Terkait dengan laporan kinerja, sama seperti dengan lainnya agar seluruh lembaga negara diberi kesempatan.
 
Ketua MPR Bambang Soesatyo sebagai pimpinan sidang dalam kesempatan itu mengajak DPD dan pimpinan lembaga lainnya untuk bersama-sama mengembalikan sidang tahunan seperti yang dimaksudkan para pendahulu sejak Rapat Tahunan MPR itu diselenggarakan. Yakni masing-masing lembaga negara membacakan laporan kinerjanya secara langsung kepada rakyat. MPR hanya memfasilitasi melakui sidang tahunan tersebut. Dirinya setuju usulan DPD bahwa sidang tahunan itu disebut dengan Sidang Tahunan Bersama, untuk menunjukkan kebersamaan. Dikatakan juga perlu menghindari Presiden dalam sehari melakukan 3 kali pidato dalam sidang yang digelar MPR, DPR, dan DPD.
 
Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo, juga merespons positif usulan Jazilul Fawahid yang mengingatkan perlu adanya rencana b bila pandemi Covid-19 masih ada saat bulan sidang tahunan digelar. “Seandainya pada Agustus nanti kondisi pandemi Covid-19 masih mengharuskan social distancing atau physical distancing, MPR juga sudah mempersiapkan berbagai alternatif pelaksanaan Sidang Tahunan menyesuaikan ketentuan protokol kesehatan. Tingkat literasi digital bangsa Indonesia sudah sangat tinggi, kemampuan para wakil rakyat maupun pimpinan lembaga negara terhadap akses digital juga sudah sangat baik. Jadi tidak ada halangan jika penyelenggaraan Sidang Tahunan MPR dilakukan secara digital dan kehadiran para anggota dan pimpinan lembaga negara dilakukan secara virtual," ucapnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.