Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sentuh Rp 14.880/Dolar AS, Rupiah Mulai Menguat Pagi Ini

Rabu, 13 Mei 2020 10:07 WIB
Ilustrasi mata uang rupiah. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi mata uang rupiah. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kabar gembira, Rabu pagi (13/5) nilai tukar rupiah dibuka menguat sekitar 0,16 persen atau berada di level Rp 14.880 per dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot. Hari ini pun berbeda dengan pembukaan kemarin rupiah yang dibuka melemah di level Rp 14.910 per dolar AS.

Mayoritas mata uang Asia pun dibuka menguat seperti Hong Kong naik 0,01 persen, Dolar Singapura menguat 0,02 persen, Dolar Taiwan menguat 0,01 persen, Peso Filipina naik 0,1 persen, Rupee India menguat 0,31 persen dan Baht Thailand menguat 0,13 persen.

Baca juga : Besok, Citilink Mulai Terbang Lagi

Namun pelemahan terjadi pada Yen Jepang yang turun 0,07 persen, diikuti Won Korsel turun 0,14 persen dan Ringgit Malaysia melemah 0,24 persen.

Kemarin Rupiah pun ditutup melemah bersama mata uang Asia lainnya. Rupiah ditutup melemah berada di level Rp 14.923 per dolar AS (0,23 persen) dibanding sehari sebelumnya.

Baca juga : Mantan Pemain Bas Dewa 19, Erwin Prasetya Meninggal Pagi Ini

Sementara di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesi (BI), rupiah melemah 0,28 persen di level Rp 14.936 per dolar AS. Harapan rupiah menguat sepanjang hari ini terlihat dari potensi sentimen posifit yang datang dari AS. Dolar AS sedang tertekan lantaran isu suku bunga negatif.

Presiden AS Donald Trump bahkan melalui Twitter-nya menyebut, tengah mendorong bank sentral AS (The Fed) untuk menerapkan suku bunga negatif. Sebab ia melihat, banyak negara selama ini diuntungkan dengan menerapkan suku bunga negatif.

Baca juga : Tembus Rp 15.300, Rupiah Mulai Siuman

Meski begitu, sejumlah sentimen negatif juga masih membayangi rupiah. Mulai dari China yang kembali melakukan lockdown lantaran ditemukan kasus baru Covid-19 di gelombang kedua hingga beberap indeks saham berisiko yang masih terus bergerak naik turun. [DWI]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.