Dark/Light Mode

Rupiah Lanjutkan Penguatan

Jumat, 27 Maret 2020 14:35 WIB
Ilustrasi rupiah. (Foto: net)
Ilustrasi rupiah. (Foto: net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejak awal dibuka, rupiah dinilai langsung tancap gas menguat hingga penutupan perdagangan di sesi I Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (27/3). 

Di pasar spot dikutip dari Bloomberg, rupiah menguat 235 poin (1,44 persen) berada di angka Rp 16.070 per dolar AS dibandingkan penutupan Kamis (26/3) di angka Rp 16.305 per dolar AS.

Hal yang sama juga ditunjukkan pada kurs tengah, pada referensi di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) juga menguat menjadi Rp 16.230 per dolar AS dibandingkan Selasa, yakni Rp 16.328 per dolar AS.

Baca juga : MU Siap Patenkan Pogba dan Ighalo

Sepanjang 23-27 Maret, Bank Indonesia (BI) juga mencatat, rupiah dibuka menguat di level di Rp 16.100 per dolar AS pada Jumat (27/3). Sementara di akhir Kamis (26/3), rupiah ditutup melemah di Rp 16.275.

Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 7,99 persen. Sementara pada DXY atau Indeks Dolar adalah index yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap enam mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF), melemah ke level 99,35. 

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, pihaknya terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya dan bekerjanya mekanisme pasar. Untuk itu, BI terus meningkatkan intensitas stabilisasi di pasar DNDF (Domestic Non Deliverable Forward), pasar spot, dan pembelian SBN (Surat Berharga Negara) dari pasar sekunder.

Baca juga : Panic Buying dan Kelangkaan

Ia bilang, meredanya kepanikan di pasar keuangan mendorong Premi CDS (Currency Default Swap) Indonesia 5 tahun turun ke 181 bps per 26 Maret 2020 dari 239 bps per 20 Maret 2020.

Berdasarkan data transaksi 23-26 Maret 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik net jual Rp 9,93 triliun dengan net jual di pasar SBN sebesar Rp 10,0 triliun dan di pasar saham sebesar Rp 0,07 triliun. 

Berdasarkan data setelmen 23-26 Maret 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik net jual Rp 25,05 triliun. Selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat net jual Rp 140,13 triliun (termasuk data crossing saham), terutama dikontribusi dari pasar SBN (Surat Berharga Negara).

Baca juga : Rupiah Anjlok, HIPMI Ingatkan APBN Jangan Sampai Jebol

"BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan OJK untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu," ucapnya.

Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.