Dark/Light Mode

Di Saat Corona

Koalisi Jokowi Berantakan

Senin, 4 Mei 2020 05:55 WIB
Presiden Jokowi dengan sembilan sekjen partai pendukungnya, beberapa wakti lalu. (Foto: Istimewa)
Presiden Jokowi dengan sembilan sekjen partai pendukungnya, beberapa wakti lalu. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Langkah pemerintah untuk menangani pandemi corona kerap terhambat. Pemicunya tak lain karena tidak disiplinnya dukungan politik dari parpol koalisi. Sebaliknya, koalisi pendukung Jokowi saat ini terkesan acak-acakan. Tidak satu komando. Malah ada yang tampil dengan gaya oposisi. Menyerang kebijakan pemerintah.

Misalnya PDIP. Sejak pertengahan April lalu, sejumlah kader Banteng di DPR bicara keras soal kebijakan pemerintah. Sebagai partai pengusung utama pemerintah, PDIP justru bersikap keras terkait Perppu penanganan corona. Politikus PDIP menyebut Perppu itu hanya untuk kepentingan oligarki.

Baca juga : Dybala Kena Corona Dibantah Sang Pacar

Setelah PDIP, giliran Gerindra dan Nasdem yang ikut galak. Kebijakan yang mereka kritik antara lain kartu Pra-Kerja yang jadi andalan Jokowi saat kampanye dulu. Berbagai kritikan itu terdengar saat rapat Komisi III DPR dengan KPK, akhir bulan lalu.

Anggota Komisi III DPR dari PDIP, Arteria Dahlan curiga ada kongkaling kong dalam program tersebut. Dia curiga ada korupsi dalam tender kepada 8 startup digital tersebut.

Baca juga : Kena Dampak Corona, KFC Tutup 97 Gerai

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra, Habiburokhman menyampaikan hal serupa. Habiburokhman menduga ada penyelewengan dalam program tersebut. Menurut dia, ide presiden baik. Tapi pelaksanaannya sangat mengkhawatirkan. “Jangan sampai Pak Jokowi ditipu sama anak kecil,” kata Habiburokhman.

Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Nasdem, Ahmad Sahroni meminta KPK mengawasi dengan ketat penggunaan anggarannya kartu Pra-Kerja. Ia minta KPK memastikan duit rakyat dimanfaatkan dengan semestinya, jangan sampai dikorupsi. Ia menyarankan KPK membentuk tim khusus yang bertugas mengawasi program ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.