Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Stok Pangan Defisit

Jokowi Gerah, Rakyat Resah

Rabu, 29 April 2020 04:18 WIB
Presiden Jokowi. (Foto: Sekretariat Kabinet)
Presiden Jokowi. (Foto: Sekretariat Kabinet)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bukan hanya kocek negara yang defisit, ternyata stok pangan yang biasa berurusan dengan perut rakyat, ikut defisit juga. Laporan yang masuk ke Presiden Jokowi, hanya minyak goreng yang ketersediaannya cukup. Lainnya, seperti beras, cabe, bawang, dan gula, stoknya kurang. Jokowi gerah melihat kondisi ini. Rakyat pastinya resah.

Masalah pangan ini dibahas dalam Rapat Terbatas (Ratas) Kabinet yang dipimpin Jokowi melalui konferensi video dari Istana Bogor, kemarin. Dalam pengantar Ratas itu, Jokowi meminta jajarannya segera menghitung kebutuhan bahan pokok dari setiap daerah dan menyiapkan langkah antisipasi. Untuk memastikan urusan perut rakyat ini beres. "Dihitung mana provinsi yang surplus, mana provinsi yang defisit. Berapa semuanya, harus kita hitung," tegas Jokowi.

Jokowi melanjutkan, dari laporan yang diterimanya, ada 7 provinsi yang mengalami defisit beras. Sementara, stok jagung defisit di 11 provinsi, stok cabe besar defisit di 23 provinsi. Stok bawang merah juga diperkirakan defisit di satu provinsi, dan stok telur ayam defisit di 22 provinsi. Hanya minyak goreng yang aman.

"Stok minyak goreng diperkirakan cukup untuk 34 provinsi. Tetapi untuk stok gula pasir, diperkirakan defisit di 30 provinsi, dan stok bawang putih diperkirakan defisit di 31 provinsi," ucap Jokowi, merinci satu persatu.

Jokowi kemudian menyinggung dampak larangan penerbangan domestik yang diberlakukan Kementerian Perhubungan sejak 24 April hingga 1 Juni mendatang. Dia bilang, transportasi udara ikut memainkan peran penting dalam memastikan distribusi bahan pokok di Indonesia. Sebab, Indonesia adalah negara kepulauan.

Baca juga : Pegawainya Kritik Jokowi, PP Energi Angkat Bicara

Ia menekankan, transportasi distribusi pangan, baik antarprovinsi maupun antarpulau, tidak boleh terganggu. "Saya akan cek terus ini," tegasnya. "Karena dengan penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di beberapa provinsi, kabupaten/kota memang ada satu dua yang sudah mulai terganggu, terutama yang berkaitan dengan transportasi pesawat," Jokowi melanjutkan.

Jokowi paham, pesawat kargo memang tidak dilarang. Namun, dalam hitungannya, akan sangat sulit jika hanya pesawat kargo saja yang dibolehkan terbang. Sementara pesawat berpenumpang tidak.

"Karena sebetulnya kargo itu mengikuti pesawat yang berpenumpang. Ini tolong betul-betul, kita exercise sehingga sekali lagi, jangan sampai distribusi bahan pokok, bahan-bahan yang penting itu terganggu. Karena sekali lagi, kita adalah negara kepulauan," tegasnya.

Soal beras, Jokowi membahas secara khusus. Menurutnya, manajemen pengelolaan beras menjadi kunci penting dalam mengantisipasi krisis pangan, sebagaimana pernah diingatkan Badan Pangan Dunia (FAO).

Ia meminta jajarannya menghitung secara detil stok beras, baik yang ada di penggilingan maupun di Bulog. "Kita berharap, puncak panen raya di bulan April ini, produksi beras kita, kemarin saya mendapat laporan, bisa mencapai 5,62 juta ton. Ini sangat bagus," katanya.

Baca juga : Jokowi Minta Mendag Turun Ke Lapangan

Ia pun meminta Bulog tetap membeli gabah petani dengan insentif harga layak dan fleksibilitas memadai. Termasuk mengkalkulasi kemungkinan terjadinya kemarau panjang di 2020.

"Walaupun prediksi BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) tidak ada cuaca yang ekstrem, namun tetap harus diwaspadai. Terutama yang berkaitan dengan ketersediaan beras nasional kita," pesannya.

Produksi pangan, lanjut Presiden, juga harus tetap berjalan normal. Petani tetap berproduksi, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang baik. "Program stimulus ekonomi betul-betul dapat menjangkau yang berkaitan dengan produksi beras kita, artinya menjangkau petani kita," harapnya.

Pekan lalu, Menko Perekonomian Airlangga Hartanto memastikan, stok pangan aman sampai Lebaran. Khususnya stok beras. Sebab, dalam waktu dekat akan ada panen raya.

Kemarin, usai ratas, pernyataan Airlangga tak berubah. Ketum Partai Golkar itu menjamin stok bahan kebutuhan pokok yang dibutuhkan masyarakat, cukup hingga Lebaran. Khususnya stok beras.

Baca juga : Jalan Panjang Sampai Jokowi Larang Mudik

"April ini akan ada panen sebesar 5,6 juta ton. Ini sesuai dengan trennya di mana pada 2018 puncaknya di Maret. Kemudian, di 2019 lalu, puncaknya juga di Maret dan April. Jadi, cadangan beras secara keseluruhan tersedia," ucapnya.

Ia mengakui, masih ada beberapa daerah yang mengalami keterbatasan stok. Namun, kekurangan stok beras itu masih bisa dipenuhi daerah yang memiliki kecukupan stok.

Di akar rumput, rakyat sedang resah dengan tipisnya stok dan naiknya harga barang-barang kebutuhan pokok. Seperti yang dialami Lilik Maslikhah (28), ibu rumah tangga asal Sidoarjo, Jawa Timur. Dia mengeluhkan kenaikan harga gula. "Dulu harga gula sekitar 12.500 per kilo. Sekarang antara 17.000-18.000," katanya, lewat pesan WhatsApp, tadi malam.

Asmaidi (56), pelaku usaha UMKM asal Aceh Barat Daya, mengeluhkan hal yang sama. Tingginya harga gula, sebagai bahan baku utama produksi berpengaruh pada pendapatannya. Sementara, harga tepung, telur dan lainnya masih normal. "Pernah Rp 1 juta per sak ukuran 50 kg (gula)," ujarnya lewat sambungan telepon, tadi malam. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.