Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dompet Dhuafa Bangun Ketahanan Pangan Berbasis Pesantren

Senin, 18 Mei 2020 04:31 WIB
Dompet Dhuafa bersama pesantren mengembangkan ketahanan pangan di Sukabumi. (Foto: ist)
Dompet Dhuafa bersama pesantren mengembangkan ketahanan pangan di Sukabumi. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dompet Dhuafa mengoptimalkan potensi lokal dalam rangka antisipasi pandemi corona (Covid-19). Salah satunya mengembalikan budaya dan kearifan lokal di bidang pertanian dan peternakan berbasis komunitas masyarakat sangat penting untuk program berkelanjutan.

Guntur Subagja, Direktur Social Enterprise Dompet Dhuafa mengatakan, dalam rangka mengembangkan sumber daya pangan untuk kebutuhan pokok masyarakat, maka perlu dijalin kolaborasi besar yang berdaya saing kuat, agar tercipta peluang-peluang kemakmuran bagi mereka. 

Baca juga : Muhadjir Ingatkan Pelonggaran PSBB Diikuti Pengetatan Protokol

“Dompet Dhuafa sebagai lembaga pemberdaya berbasis pengelolaan dana ziswaf sangat mendukung pengembangan potensi masyarakat pesantren di pedesaan. Kita perlu mendukung dan mendorong terciptanya usaha-usaha yang mengarah pada pengembangan potensi ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Sektor riil pertanian sebagai usaha dasar masyarakat Indonesia dan menjadi kebutuhan pokok sehari-hari harus terus dibudidayakan. “Kondisi Pemberlakuan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat kita aktif di dunia digital, ini menjadi peluang berbagi ilmu dalam keseharian kita yang juga dapat menciptakan captive market bagi hasil produksi masyarakat,” ujarnya.

Baca juga : PLN Teken Kerja Sama Pengembangan EBT Berbasis Platform SDG Indonesia One

Dompet Dhuafa melalui Social Trust Fund (STF) bersama Ok Oce dan Pondok Pesantren Alam (PPA) Al Muhtadin membangun sinergi Ketahanan Pangan di Desa Ciracap, Sukabumi, Jawa Barat, dalam masa pandemi ini sebagai Program Ketahanan Pangan yang berbasis Masyarakat Pesantren dan Petani Binaan. Sebagai solusi atasi dampak pandemic covid-19 di Desa.

Kerja sama ini mencakup luas kurang lebih 50 ha sawah irigasi dengan 10 kelompok tani binaan. Dan setiap kelompok terdiri atas 10-20 KK. Dengan hasil maksimal per hektar dikisaran 6-7 ton sekali panen dalam kurun 3 bulan. Sehingga dalam setahun bisa produksi 3 kali. Dengan asumsi 7 ton x 50 ha x 3 kali, sekitar 1050 ton per tahunnya. 

Baca juga : Sandi: Di Tengah Pandemi, Jaga Ketahanan Pangan dari Rumah

“Semuanya dikelola oleh para santri dan petani pemberdaya," lanjut Guntur.

Dengan kolaborasi besar di tengah suasana pandemi akibat Covid-19 yang cukup panjang ini bisa menjadi solusi bagi masyarakat luas. Diharapkan dengan hasil produksi yang bagus dapat menciptakan lapangan kerja dan kemandirian ekonomi bagi masyarakat pedesaan. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.