Dark/Light Mode

Bangun Ketahanan Pangan, Sohibul Iman Ajak Kader PKS Tumbuhkan Hobi Menanam

Kamis, 7 Mei 2020 20:38 WIB
Sohibul Iman (Foto: Istimewa)
Sohibul Iman (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman mengimbau para kader partainya untuk berkontribusi dalam membangun ketahanan pangan nasional di tengah pandemi Covid-19. Salah satu caranya, dengan mulai bercocok tanam.

"Saya mengimbau kepada seluruh keluarga besar PKS dan siapa pun yang punya kesadaran untuk membangun ketahanan pangan Indonesia. Mari bersama dekat dengan alam, cintai tanaman, cintai pangan, jadikan bertanam sebagai hobi," ajak Sohibul dalam acara FGD Membangun Ketahanan Pangan dan Ketahanan Petani di Era Pandemi Covid-19 yang diselenggarakan via daring, Kamis (7/5).

Menurut Sohibul, masyarakat Indonesia harus kembali melakukan gerakan dekat kembali ke alam dan menjadikan bertaman menjadi hobi dan gaya hidup. Ia menyebut adanya Covid-19 saat ini bisa memacu peningkatan masyarakat yang berkecimpung dalam pengelolaan argo industri. 

Baca juga : Kader PAN Sudah Teruji Tak Akan Pindah Perahu

"Nanti pangan-pangan yang ringan bisa dipenuhi oleh rumah tangga. Ada pun pangan yang lebih besar itu nanti dipenuhi petani profesional atau pengusaha di argo industri," jelas Sohibul.

Sohibul melihat, hari ini kelemahan rakyat Indonesia adalah tercerabut dari kedekatannya dengan alam. Pembangunan ketahanan nasional harus dimulai dari menjadikan bertanam sebagai hobi masyarakat.

"Disini saya tidak langsung menjadi yang muluk-muluk, langsung jadi sesuatu yang seolah-olah semua kita harus menjadi petani, semua harus menjadi argo industri, tidak. Tetapi menjadikan menanam itu sebuah hobi, habbit serta gaya hidup," ujar Sohibul.

Baca juga : Atasi Bencana, Jangan Timbulkan Bencana Baru

Tahap selanjutnya setelah aktivitas bertanam dapat menjadi hobi dan gaya hidup, diharapkan dengan bercocok tanam dapat menjadi mata pencaharian. "Mereka menjadi pengusaha-pengusaha di bidang itu, nah ini juga harus kita dorong," ucap Sohibul.

Selain itu, peran pemerintah juga sangat besar dalam menjadi fasilitator rakyat yang tidak sekadar menjadikan bercocok tanam sebagai sebuah hobi, namun juga usaha. "Bagaimana nanti pemerintah juga bisa memfasilitasi mereka-mereka yang bukan hanya hobi bertanam, tapi mereka juga bisa melangkah menjadikan cocok tanam itu sebagai sebuah bisnis, sebuah usaha," pesan Sohibul.

Menteri Pertanian era 2004-2009 Anton Apriantono menambahkan, Indonesia tak perlu khawatir dengan keterbukaan pasar dalam industri pangan. Lewat keterbukaan pasar, Indonesia bisa bersaing di bidang pangan. "Kalau tertutup akibatnya tidak bisa bersaing. Kadang-kadang kelebihan kadang-kadang kekurangan, pinter-pinter kita dalam bermain," kata Anton.

Baca juga : Jaga Ketahanan Pangan Rumah Tangga di Tengah Badai Corona

Ia mengambil contoh Arab Saudi yang kondisi pangannya relatif stabil. "Menurut hemat saya, karena mereka menerapkan pasar terbuka dan persaingan sehat, maka akan terjadi variasi harga," kata dia.

Ia menilai, stok pangan secara nasional memang sulit diprediksi, ketika stok tergantung produksi. Namun, untuk stok beras, cenderung aman. Sementara kedelai, produktivitas rendah. Sama halnya dengan jagung. "Ketersediaan impor bisa terjadi karena kebutuhan di dalam negeri tidak terpenuhi," ujar dia. [KW]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.