Dark/Light Mode

Produksi Bawang Merah Melonjak, Bupati Bima: Pendapatan Petani Terkerek

Kamis, 28 Mei 2020 16:36 WIB
Petani bawang merah tengah panen raya di Bima
Petani bawang merah tengah panen raya di Bima

RM.id  Rakyat Merdeka - Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas kebijakannya menutup impor bawang merah sehingga harga bawang yang diproduksi petani Nusa Tenggara Barat (NTB) khususnya Kabupaten Bima melonjak dari harga sebelumnya. Dengan demikian, secara nyata memperngaruhi peningkatan kesejahteraan petani bawang merah.

“Kami bersyukur kepada kebijakan Bapak Presiden Jokowi dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sehingga harga bawang yang kami produksi melonjak dari harga sebelumnya dan kesejahteraan petani bawang meningkat,” ujar  Indah saat panen raya bawang merah bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Bima, Kamis (28/5).

Indah menuturkan, produksi petani Bima terus meningkat dan pemerintah daerah Kabupaten Bima dan seluruh petani berkomitmen mensukseskan produksi komoditi bawang, padi, jagung dan komoditi yang menjadi unggulan yang ditanam petani Bima.

Baca juga : Produk Asuransi Syariah Makin Diminati Kalangan Milenial Dan Non-Muslim

Menurutnya, peningkatan produksi petani Bima tidak lepas dari dukungan Kementan yang selalu mendukung seluruh kegiatan pertanian.

“Dukungan dari Kementerian Pertanian dalam hal ini dari bapak-bapak para dirjen untuk keberlangsungan petani kami dari bibit, pupuk maupun alsintan sangat kami harapkan dan tentunya dukungan yang selama ini diberikan kepada kami dan para petani kami ucapkan banyak terima kasih,” ujarnya.

Badan Karantina Pertanian mencatat ekpsor komoditas bawang berasal dari petani di Pulau Sumbawa melalui Pelabuhan Badas, Poto Tano, Bima dan Sape tahun 2018 sebanyak 23,1 ribu ton, tahun 2019 produksi sebanyak 24,1 ribu ton dan tahun 2020 (hingga 26 Mei tahun 2020) sebanyak 1,3 ribu ton. 

Baca juga : Antisipasi Ketersediaan Bawang Merah, Kementan Perkuat Early Warning System

Sedangkan untuk komoditas jagung berasal dari petani di Sumbawa, Bima dan Dompu di mana produksi tahun 2018 sebanyak 478,1 ribu ton dan produksi tahun 2019 sebanyak 668,9 ribu ton.

Berdasarkan data Early Warning System (EWS) bawang merah yang disesuaikan hitungannya berdasarkan produksi rogol kering askip, prediksi Ditjen Hortikultura Mei-Agustus 2020 terdapat produksi sebanyak 348.343 ton sedangkan kebutuhan sebesar 342.598 ton, sehingga surplus sebesar 5.745 ton. 

Adapun luas pertanaman bawang merah secara nasional selama periode Januari-Mei 2020 tercatat 74.083 hektare (ha) dengan rincian bulan Januari seluas 17.472 ha, Februari seluas 14.739 ha, Maret seluas 14.278 ha, April seluas 14.088 ha dan Mei 13.506 ha. [KAL]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.