Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Rupiah Perkasa

Gubernur BI Sesumbar Resesi Ekonomi Tidak Akan Mampir

Sabtu, 6 Juni 2020 06:17 WIB
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. (Foto: Istimewa)
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kisruh yang terjadi di Amerika, ternyata membawa dampak baik bagi Indonesia. Dalam sepekan terakhir, nilai tukar rupiah menembus level Rp 14 ribu terhadap dolar AS. Keperkasaan rupiah itu, membuat aliran modal asing ke dalam negeri terus mengalir. Dengan kondisi kaya gini, Gubenur Bank Indonesia (Bi) Perry Warjiyo sesumbar resesi ekonomi tak akan mampir ke Tanah Air.

Penguatan rupiah sudah dimulai sejak akhir Mei lalu. Padahal di awal indonesia dihantam pandemi, rupiah anjlok hingga ke level Rp 17 ribuan. Belakangan, secara perlahan tapi pasti, rupiah yang awalnya nangkring di level 14.769 bisa menembus 14.100 per dolar AS.

Baca juga : Demokrat DKI Sebar Ratusan Takjil dan Masker

Berdasarkan kurs tengah BI, rupiah sempat diperdagangkan pada level 13.855 per dolar AS. Ini adalah level tertinggi sejak rupiah melorot pada Februari lalu. “Ini rahmat Allah,” kata Perry Warjiyo dalam konferensi pers Perkembangan Ekonomi Terkini, kemarin.

Perry optimis, penguatan rupiah akan terus naik hingga ke lebel Rp13.000 per dolar AS. Keyakinannya itu didasari pada beberapa faktor. Pertama, faktor internal menunjukkan berbagai indikator ekonomi RI mulai membaik. Inflasi rendah, defisit transaksi berjalan rendah dan perbedaaan suku bunga dalam dan luar tinggi.

Baca juga : Gawat, Ekonomi Kita Bisa Makin Berdarah

Aliran masuk modal asing pun kian deras. Pembukaan kegiatan sosial ekonomi juga membuat pasar optimis. Selain itu, Perry mengklaim penguatan rupiah ini tak lepas dari kredibilitas kebijakan BI di bidang moneter dan pemerintah yang bisa diukur sehingga mampu mengendalikan inflasi.

Dengan membaiknya kurs rupiah, kepercayaan investor asing pun semakin tinggi. Sejak akhir Mei lalu, aliran modal asing terus mengalami kenaikan. Aliran modal asing khususnya ke SBN terus meningkat. Pada minggu kedua Mei mencapai Rp 2,97 triliun, lalu minggu berikutnya Rp 6,15 triliun. Awal Juni ini menyentuh Rp 7,01 triliun di Juni ini. Dengan begitu, cadangan devisa pun mulai meningkat.

Baca juga : Hati-hati, Sebar Hoaks Corona Didenda Rp 1 Miliar

Dengan sejumlah parameter yang ada, Perry yakin Indonesia tak akan masuk ke jurang resesi. Resesi adalah kondisi pertumbuhan ekonomi minus dua kuartal berturut-turut. Pada kuartal I/2020, pertumbuhan ekonomi kita anjlok ke level 2,97 persen. Padahal target pemerintah 4,5 persen. Perry juga sangat optimis, ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh setelah melihat rendahnya angka inflasi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.