Dark/Light Mode

Soekarno-Hatta, Bandara Pertama di Indonesia Yang Terapkan Konsep A-CDM

Sabtu, 20 Juni 2020 05:35 WIB
President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin (depan), saat meninjau implementasi konsep A-CDM di Bandara Soekarno-Hatta, disaksikan Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto. (Foto: Humas AP II)
President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin (depan), saat meninjau implementasi konsep A-CDM di Bandara Soekarno-Hatta, disaksikan Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto. (Foto: Humas AP II)

 Sebelumnya 
Maskapai juga menyediakan informasi, mengenai target waktu pesawat siap beranjak dari tempat parkir (Target Off-Block Time/TOBT) untuk diberangkatkan.

Penyedia jasa navigasi penerbangan, dalam hal ini adalah AirNav Indonesia, menyediakan informasi mengenai penggunaan runway yang sedang digunakan, rencana penggunaan runway, kapasitas runway, dan informasi lainnya terkait lalu lintas penerbangan.

“Melalui kolaborasi yang lebih erat lewat A-CDM, efisiensi dan efektivitas dapat dicapai. Contohnya, kolaborasi yang lebih baik dan cepat dalam menjaga konsistensi ketepatan waktu penerbangan (on-time performance/OTP). Dalam hal ini, operator bandara menyiapkan parking stand yang sesuai dengan profil penumpang dan pesawat. AirNav Indonesia menyiapkan slot time, penggunaan runway, maskapai, ground handling, dan menjalani prosedur sesuai waktu," jelas Awaluddin.

Baca juga : Jokowi Bakal Lockdown Daerah Yang Gagal Terapkan Kenormalan Baru

"Target pesawat siap beranjak dari tempat parkir [Target Off-Block Time/TOBT] dapat dipenuhi, untuk kemudian pesawat menuju taxiway dan runway, lalu take off. Keseluruhan proses tersebut dapat dilakukan dengan persiapan yang lebih matang, lebih cepat dan konsisten melalui A-CDM,” lanjutnya.

Di samping itu, persiapan di dalam terminal bandara juga dapat dilakukan lebih awal. Misalnya, dalam menentukan gate keberangkatan/kedatangan sesuai dengan profil penumpang, menentukan jumlah personel aviation security yang harus melakukan pengawasan, menentukan letak conveyor belt agar penumpang tidak menunggu lama ketika mengambil bagasi, hingga menentukan check-in counter.

"Intinya, dari penumpang mendarat sampai keluar terminal, bisa disiapkan sebelum-sebelumnya. Sebaliknya, bisa menjaga kelancaran flow saat penumpang sampai di bandara hingga terbang," papar Awaluddin.

Baca juga : Basarnas Selamatkan Keluarga Yang Terjebak di Gili Kondo, NTB

AOCC dan ATFM

Di dalam melakukan implementasi A-CDM, Bandara Soekarno-Hatta telah melakukan persiapan sejak lama. Antara lain, dengan mendirikan gedung Airport Operation Control Center (AOCC) yang dilengkapi sejumlah peralatan teknologi terkini.

Sementara itu, AirNav Indonesia telah mengembangkan sistem Air Traffic Flow Management (ATFM).

Baca juga : Tantangan Bisnis Pertamina Diprediksi Bakal Makin Berat

Direktur Utama AirNav Indonesia M. Pramintohadi Sukarno mendukung penuh implementasi A-CDM di Soekarno-Hatta. “AirNav Indonesia mendukung penuh implementasi A-CDM di Bandara Soekarno-Hatta, untuk lebih menciptakan efisiensi dan efektivitas dalam penerbangan,” ujar Pramintohadi. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.