Dark/Light Mode

Program Kemitraan Phapros Sasar Pelaku UMKM Daerah

Rabu, 8 Juli 2020 19:19 WIB
Karyawan merapihkan botol Sirop Parijoto. Sirop ini merupakan produk UMKM di Kudus, mitra binaan PT. Phapros tbk.
Karyawan merapihkan botol Sirop Parijoto. Sirop ini merupakan produk UMKM di Kudus, mitra binaan PT. Phapros tbk.

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Phapros Tbk tengah menjalankan program kemitraan. Program tersebut diantaranya untuk disalurkan pada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Corporate Secretary PT Phapros Tbk Zahmilia Akbar mengatakan dana kemitraan merupakan dana bergulir yang diperuntukkan bagi pengembangan UMKM yang juga merupakan stakeholder perusahaan.

“Selama ini dana program kemitraan PT Phapros Tbk masuk kategori lancar. Artinya, mitra binaan yang mendapatkan dana ini mampu mengembangkan bisnis dengan tetap memenuhi kewajiban pembayaran cicilan tepat waktu. Kami juga menyalurkan dana Bina Lingkungan senilai sampai Rp 1,6 miliar,” tutur Zahmilia dalam siaran pers, Rabu (8/7).

Dia menerangkan UMKM memiliki kontribusi sebesar 60,3 persen dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Apalagi dengan jumlah UMKM yang kini mencapai 64,2 juta, sendi utama perekonomian nasional itu mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja dan 99 persen dari total lapangan kerja.

Baca juga : Terapkan SMK3, Pusvetma Kementan Prioritaskan Keselamatan

"Di masa transisi pasca pandemik Covid-19 diperlukan banyak dukungan agar sektor UMKM kembali mengeliat," imbuhnya.

Anak usaha PT Kimia Farma Tbk ini memberikan dukungan modal kerja kepada pengusaha UMKM sebagai bagian dari pelaksanaan Program Kemitraan.

Untuk Tahun 2020, perseroan mengalokasikan dana Program Kemitraan sebesar Rp 1,9 miliar. Program Kemitraan Phapros tersalurkan ke UMKM antara lain ke pengusaha minuman sirop parijoto yang bernama Triyanto.

Triyanto adalah seorang warga Kudus yang juga merupakan mitra binaan PT PhaprosTbk. Dia sanggup meraup omzet sampai Rp 150 juta per bulan.

“Bapak Triyanto merupakan pengusaha sirop parijoto atau medinilla speciosa mitra binaan PT Phapros Tbk. Buah Parijoto ini merupakan olahan tanaman endemik di Gunung Muria, Kudus, Jawa Tengah,” jelas Zahmilia Akbar.

Baca juga : Kado Kemerdekaan, BP2MI Bebaskan Biaya Pekerja Migran

Sementara itu, Triyanto menjelaskan pengelolaan buah parijoto ini mulai dilakoninya sejak 2015.

“Awalnya saya hanya memanfaatkan peluang yang ada. Di tempat saya tinggal, buah parijoto ini sangat banyak, dan harganya bisa melonjak tinggi bila di musim kemarau mencapai Rp 30.000 sampai Rp 50.000 per tangkainya. Karena rasanya yang kurang enak jika dimakan langsung, saya kemudian mulai mengolahnya menjadi sirop pada Tahun 2015 dan dijual dalam skala kecil,” tuturnya.

Dia menambahkan pihaknya menggunakan strategi pemasaran online dan membentuk agen-agen resmi di beberapa wilayah Indonesia untuk mengenalkan produknya.

“Saya lebih aktif di media sosial untuk mengedukasi masyarakat sehingga mereka tertarik untuk menjadi agen atau reseller. Pada saat pameran pun, ketika orang lain mencari konsumen, saya malah berpromosi untuk mencari agen atau reseller baru. Saat itu pikirian saya sederhana, yakni bagaimana saya mempertahankan kelangsungan produk ini di masa depan,” ujarnya.

Triyanto menerangkan, kandungan flavonoid, tanin, dan saponin yang merupakan antioksidan dan bisa mencegah kanker menjadi daya tarik konsumen membeli produknya.

Baca juga : Pandemi, Masa Seleksi Menteri

Di kondisi pandemi dia mengaku banyak orang membeli produknya. Di saat banyak UMKM lain gulung tikar, Triyanto justru bisa mendulang rupiah dari hasil penjualan sirop parijotonya.

“Per bulan biasanya saya bisa menghasilkan Rp 50 juta Pada saat pandemi, usaha ini mengalami lonjakan permintaan hingga penghasilan per bulan meningkat sampai Rp 150 juta,” katanya.

Dia menjelaskan di saat pandemi peluang reseller baru sangat terbuka. Banyak orang yang kehilangan pekerjaan atau ingin menambah penghasilan akhirnya bergabung dengan usaha sirop parijoto ini dengan menjadi agen atau reseller nya.

“Mereka memasarkan produk ini secara online dan hampir di semua marketplace kini bisa ditemukan sirop parijoto,” terangnya. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.