Dark/Light Mode

Targetkan 8.500 Ton Gabah Kering

BUMN Pangan Keroyokan Kerek Produktivitas Pertanian

Jumat, 10 Juli 2020 13:18 WIB
Ilustrasi petani. (Foto: Antara)
Ilustrasi petani. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Sang Hyang Seri (Persero) (SHS), PT Pertani (Persero), dan Klaster Pangan BUMN menjalin kerja sama pengembangan pertanian di lahan HGU SHS Sukamandi seluas 1.000 hektar. Kerja sama untuk meningkatkan produktivitas pertanian

Kerja sama ditandai dengan Penanaman Perdana oleh Direksi SHS, Direksi Pertani, Direksi PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) selaku Ketua BUMN Klaster Pangan, dan Direksi PT Pupuk Kujang (PKC), serta Tim Pendamping (Tim Ahli), pada Kamis (9/7) di Sukamandi, Subang.

Direktur Utama SHS, Karyawan Gunarso mengatakan, pengembangan kawasan pertanian ini merupakan bagian dari upaya Klaster Pangan BUMN mendorong peningkatan produksi beras nasional. Serta, meningkatkan kesejahteraan petani melalui program Corporate Farming yang terintegrasi dari hulu (produksi) hingga hilir (pemasaran). 

Baca juga : BUMN Perikanan Lebarkan Sayap Berjualan Via Online

Diharapkan, dengan adanya pendampingan serta dukungan BUMN Pangan, tingkat produktivitas di lahan tersebut dapat mencapai target peningkatan 70 persen dari yang semula 5 ton per hektar (ha) menjadi 8,5 ton per hektar. “Sehingga dari luas 1.000 hektar ditargetkan dapat diperoleh 8.500 ton gabah kering panen (GKP)," ujarnya,Jumat (10/7).

Ia menjelaskan, dalam skema bisnis Corporate Farming ini SHS berperan sebagai penyedia lahan, benih, serta inisiator kerjasama dengan petani. “Di sisi produksi, SHS bekerjasama dengan PKC yang berperan dalam analisa tanah, penyediaan pupuk, obat pertanian, serta prasarana pertanian lainnya,” ujarnya.

Selain itu, untuk aspek manufaktur, Pertani berperan menyediakan pengolahan dari mulai drying, cleaning, hingga packaging. Bahkan, Pertani juga berperan sebagai off taker yang menjamin penyerapan gabah yang dihasilkan petani. "Nanti, distribusi dan pemasaran produk pertanian dilakukan RNI," jelasnya.

Baca juga : Jokowi Cek Pembangunan Irigasi Petani Di Batang

Sementara itu, Direktur Manajemen Aset RNI, Endang Suraningsih mengatakan, dalam kerja sama ini masing-masing BUMN anggota Klaster Pangan berperan sesuai dengan bidang dan keunggulan bisnis yang dimilikinya. Program ini bagian dari upaya Klaster Pangan BUMN mewujudkan ketahanan pangan nasional.

“Ini sejalan dengan tujuan dibentuknya klaster pangan yaitu untuk menjaga ketersediaan, mutu, keterjangkauan, dan kesinambungan pangan Indonesia,” katanya.

Ia menambahkan, pengembangan lahan pertanian 1.000 ha di Sukamandi ini merupakan awal dari rencana sinergi pengembangan kawasan pertanian yang lebih luas lagi. Salah satunya, sambung dia, pengembangan Food Estate seluas 30 ribu ha secara bertahap di Kalimantan Tengah.

Baca juga : Triwulan I, Perdagangan Berjangka Komoditas Tumbuh 40 Persen

Saat ini, Pemerintah tengah gencar membentuk lumbung padi baru guna mengakselerasi terwujudnya Ketahanan Pangan Nasional. Untuk itu, pola Corporate Farming yang diterapkan di Sukamandi diharapkan dapat menjadi percontohan pengelolaan sawah bagi kawasan lain. 

“Mengingat, Sukamandi telah lebih dulu dikenal sebagai salah satu lumbung padi nasional,” tandasnya. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.