Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Siapkan Perpres, Pasar EBT RI Masih Kecil

Rabu, 29 Juli 2020 17:29 WIB
Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM,  FX Sujiastoto.
Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, FX Sujiastoto.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian ESDM mendorong agar Peraturan Presiden (Perpres) pengembangan energi baru terbarukan (EBT) segera disahkan.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM,  FX Sujiastoto mengatakan, ada tujuh urgensi di balik Perpres EBT itu.

Pertama, potensi EBT sebesar 442 GW, namun baru bisa terimplementasi sebesar 10,4 GW (2,4 persen). 

Baca juga : Biar Bisa Tancap Gas, Maskapai Masih Butuh Stimulus

Realisasi capaian bauran EBT baru 9,15 persen dari target RUEN sebesar 23 persen di tahun 2025.

"Pasar EBT di Indonesia masih kecil dan belum masuk ke skala keekonomian, seperti PLTS sehingga harganya masih tinggi," ujarnya.

Kedua, pengembangan EBT menciptakan nilai-nilai ekonomi baru. Ketiga, perpres harga EBT memberikan nett benefit yang positif.

Baca juga : Meski Naik Jadi 0,18 Persen, Inflasi Juni Masih Rendah

Keempat, harga pembelian tenaga listrik dari PLT EBT belum mencerminkan nilai keekonomian yang wajar. 

Kelima, belum ada kontrak/PPA pembangkit Independent Power Producer (IPP) yang proses pengadaannya mengikuti ketentuan Permen ESDM Nomor 50 Tahun 2017.

Keenam, perlunya dukungan berbagai kementerian dalam mengoptimalkan pemanfaatan EBT. Dan terakhir, perlunya instrumen kebijakan untuk mensinergikan dan mensinkronkan kebijakan-kebijakan dan langkah-langkah dari kementerian lembaga terkait guna mendukung EBT.

Baca juga : Ganjar dan Kang Emil Masuk Tiga Besar

"Membangun kebijakan agar supaya EBT itu mempunyai arena kompetisi yang seimbang dengan energi fosil, revisi aturan dan perundangan dukung EBT dengan selesaikan perpes harga EBT. Nanti di samping harga juga dorong kementerian lembaga terkait mendukung kebijakan Kementerian ESDM," ujarnya.

Sujiastoto memprediksi perpres ini bisa disahkan pada akhir tahun ini. Hal itu mengingat komunikasi antarkementerian dan lembaga sudah sangat baik. [KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.