Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Pandemi Corona (Covid-19) berdampak signifikan terhadap penurunan perekonomian dalam negeri. Karena itu, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berkomitmen untuk ikut andil dalam upaya pemulihan perekonomian nasional.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Komersial PGN, Faris Aziz dalam diskusi publik yang diselenggarakan oleh Majelis Nasional KAHMI yang membahas tentang peran BUMN sektor energi dan pertambangan dalam pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19, Rabu (29/7).
PGN sebagai subholding gas berupaya dalam mendukung program pemulihan ekonomi nasional akibat pandemic Covid-19. Meksi tak bisa dipungkiri, Covid-19 mempengaruhi supply chain gas bumi domestik. PGN dan sebagian besar industri pengguna gas terdampak signifikan, baik secara kinerja dan finansial perusahaan.
Baca juga : Pulihkan Ekonomi, Bank DKI Disuntik Rp 2 Triliun
“Kondisi demand mengalami penurunan di seluruh sektor pelanggan, khususnya pelanggan industri. Kemudian juga terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang berdampak pada harga migas,” ungkap Faris.
Faris menjelaskan bahwa bisnis migas adalah bisnis padat modal. PGN sebagai badan usaha di midstream, memerlukan keberlanjutan jangka panjang terhadap bisnis ini. Oleh karena itu, PGN tentu harus bisa mengelola take or pay dari pemasok hulu, sementara demand di hilir cenderung mengalami penurunan.
“Demand mengalami penurunan yang cukup tajam, khususnya di bulan April dan Mei 2020, yaitu sekitar 15 persen, sehingga PGN harus bisa menata kembali pengelolaan bisnis dan memastikan kehandalan infrastruktur yang ada,” ungkap Faris.
Baca juga : Sektor Perumahan Dongkrak Pertumbuhan KPR
Meski sempat mengalami penurunan demand, Faris mengungkapkan bahwa suplay gas untuk sektor-sektor industri pada Juni 2020 sudah mulai meningkat. Pada periode Januari-Februari 2020, sebetulnya sudah lebih baik dari 2019. Kemudian mulai bulan Maret 2020, kondisi Covid-19 sudah mulai menimbulkan dampak sehingga suplay PGN menurun.
“Mudah-mudahan puncaknya hanya di Mei 2020 dan sudah ada trend yang semakin baik seiring dengan upaya pemerintah dalam memulihkan ekonomi nasional melalui Program Ekonomi Nasional (PEN). Hal ini memberikan rasa optimisme bagi PGN, sehingga sektor-sektor industri mulai menggeliat kembali. Rata-rata Januari-Juni 2020, suplaygas bumi ke PGN sebesar 735 BBTUD,” ungkap Faris.
Selanjutnya, Faris juga menjelaskan program-program yang dilaksanakan PGN sebagai BUMN untuk memberikan andil dan dukungan agar pemulihan ekonomi nasional.
Baca juga : Sudah Tepat, Sektor Pangan Jadi Prioritas Ekonomi Nasional
Pertama, implementasi Kepmen ESDM 13/2020 yaitu regasifikasi dan konversi PLTMD milik PLN di 52 lokasi dalam beberapa tahun ke depan. Tugas PGN secara khusus adalah mempercepat pelaksanaan melalui Quick Win di 3 lokasi utama yaitu PLTMD Nias, Tanjung Selor dan Sorong.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya