Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Permintaan Ketua DPD Ke OJK

Persempit Kesenjangan Ekonomi

Selasa, 4 Agustus 2020 18:55 WIB
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI La Nyalla Mahmud Mattalitti (kiri) saat mengunjungi Kantor OJK Jatim dalam rangkaian reses sebagai DPD RI. (Foto: Ist)
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI La Nyalla Mahmud Mattalitti (kiri) saat mengunjungi Kantor OJK Jatim dalam rangkaian reses sebagai DPD RI. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI La Nyalla Mahmud Mattalitti mendorong Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berperan mempersempit kesenjangan ekonomi antar wilayah. Salah satunya, melalui program restrukturisasi kredit bagi UMKM terdampak COVID-19.

Usai mengunjungi Kantor OJK Jatim dalam rangkaian reses sebagai DPD RI, Selasa (4/8), La Nyalla mengatakan, kondisi perekonomian nasional masih mengalami ketidakpastian. Diperkirakan, dampaknya masih akan terasa bagi sektor perekonomian hingga tahun 2021.

Baca juga : Komisi B DPRD Bandung : Bersabarlah, Ini Demi Keselamatan Bersama

"Untuk itu dalam reses saya ingin mendapatkan gambaran, bagaimana realisasi kebijakan keringanan dan restrukturisasi kredit khususnya terhadap UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah)," katanya.

La Nyalla mendorong OJK dapat memainkan peran yang sangat strategis, mewujudkan kemandirian ekonomi daerah melalui pemerataan program restrukturisasi kredit bagi UMKM terdampak COVID-19.

Baca juga : UEA Operasikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

"Ada beberapa langkah yang harus dilakukan OJK untuk mewujudkan hal tersebut. Di antaranya, mendorong sinergitas industri keuangan untuk meningkatkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Serta mengeluarkan lebih banyak kebijakan yang berpihak kepada kepentingan masyarakat daerah," kata mantan Ketua Umum Kadin Jatim itu.

Sementara Kepala OJK Regional IV Jatim Bambang Mukti Riyadi mengakui, realisasi restrukturisasi kredit yang ada di Jatim masih sedikit realisasinya. Dia mengatakan hingga Juni 2020 total realisasi restrukturisasi kredit terdampak COVID-19 mencapai Rp87, triliun, dengan rincian Rp49 triliun untuk kredit UMKM dan Rp38 triliun untuk kredit non-UMKM.

Baca juga : Bertemu Pecalang, Bamsoet Ingatkan Ketaatan pada Protokol Kesehatan Kunci Pemulihan Ekonomi Bali

Karena itu, Bambang akan terus berupaya melaksanakan apa yang telah diputuskan oleh OJK Pusat. Seperti menyosialisasikan berbagai program OJK selama pandemi COVID-19 untuk mengurangi dampaknya di masyarakat luas.

"Kami juga telah membuka hotline pengaduan di nomor 157 untuk menampung berbagai keluhan dan aduan debitur selama pandemi ini," katanya. (KPJ)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.