Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Bertemu Pecalang, Bamsoet Ingatkan Ketaatan pada Protokol Kesehatan Kunci Pemulihan Ekonomi Bali
Minggu, 2 Agustus 2020 07:48 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengapresiasi ketaatan masyarakat Bali menjalankan protokol kesehatan di berbagai aktivitas kehidupan. Dimulai dari tingkat desa dengan diawasi langsung Kepala Desa dan para pecalang. Ketaatan inilah yang menjadi kunci pembuka perjuangan Bali memulihkan kembali perekonomian sekaligus menekan penyebaran Covid-19.
"Masyarakat Bali mengedepankan kearifan lokal dalam mendisiplinkan masyarakat, yakni dengan mengandalkan hukum adat yang dikenal Pararem Gering Covid-19. Selain mewajibkan protokol kesehatan berupa penggunaan masker dan physical distancing, warga juga wajib mendapatkan izin dari kepala desa jika ingin pergi ke luar desa. Bagi yang melanggar akan dikenakan sanksi sosial seperti membayar beras lima kilogram, menyapu jalan, hingga membersihkan fasilitas publik. Para pecalang menjadi garda terdepan dalam mengawasi sekaligus mendisiplinkan masyarakat. Sehingga berjalan efektif dan efisien," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, usai ngobrol santai dengan para pecalang Desa Jimbaran, Bali, Sabtu (1/8).
Pecalang yang hadir antara lain I Wayan Sudita yang sudah 20 tahun mengabdi sebagai pecalang, I Wayan Tarke yang sudah mengabdi 12 tahun, dan I Wayan Agus Febriana yang juga sudah mengabdi 12 tahun.
Mantan Ketua DPR ini mendapatkan banyak cerita dari para pecalang. Sebelum pandemi Covid-19, biasanya per bulan mereka bisa mendapatkan pemasukan Rp 4-5 juta dengan bekerja sambilan sebagai supir yang mengantarkan turis berwisata. Sejak pandemi, dimulai pada Februari 2020 yang ditandai dengan pencabutan bebas visa turis asal Tiongkok dan puncaknya pada Maret 2020 Bali menutup seluruh penerbangan internasional, pendapatan masyarakat Bali pun turun drastis.
Baca juga : Kasetpres: Pelantikan Gubernur Kepri di Istana Terapkan Protokol Kesehatan Ketat
"Pariwisata terhenti, pemasukan pun terhenti. Praktis mereka hanya mengandalkan tabungan. Bahkan sampai harus bercocok tanam di lahan rumah untuk memenuhi kebutuhan makan. Kini Bali bersiap bangkit. Dukungan dan gotong royong seluruh elemen bangsa dibutuhkan," ujar Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini mendorong agar para pecalang tetap gigih menjalankan pengabdiannya dalam mendisiplinkan masyarakat menjalankan protokol kesehatan. Kedisiplinan itulah yang membuat dunia akan memberikan penilaian bagus terhadap Bali.
Baca juga : Menko PMK: Memaknai Idul Adha Dengan Mematuhi Protokol Kesehatan
"Membangkitkan ekonomi Bali harus dimulai dengan mendisiplinkan masyarakat. Bahkan jika perlu, para pecalang mendatangi langsung hotel dan villa yang berada di berbagai desa mereka untuk memastikan managemen hotel turut memberikan edukasi kepada para turis tentang pentingnya menjalankan protokol kesehatan. Jika masyarakatnya disiplin, para turis pun akan segan jika tak disiplin menjalankan prokol kesehatan. Inilah yang dinamakan gotong royong membangun Bali. Saling disiplin satu sama lain," pungkas Bamsoet. [USU]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya