Dark/Light Mode

Persiapan Garap Blok Masela

Petrotekno Bakal Gembleng Warga Lokal

Rabu, 5 Agustus 2020 08:38 WIB
Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Provinsi Maluku dengan Petrotekno untuk mengoperasikan Pusat Pelatihan dan Pengembangan SDM energi dilaksanakan di hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (04/08).
Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Provinsi Maluku dengan Petrotekno untuk mengoperasikan Pusat Pelatihan dan Pengembangan SDM energi dilaksanakan di hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (04/08).

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Petrotekno mulai merealisasikan rencana untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) di proyek Lapangan Abadi, Blok Masela di Maluku.

Petrotekno menggandeng Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku mendirikan pusat pelatihan dan pengembangan SDM di bidang energi.

Gubernur Maluku, Murad Ismail mengatakan, pihaknya sangat mendukung pusat pengembangan SDM. Potensi Masela yang besar perlu diimbangi dengan SDM terutama warga lokal yang berkualitas dari wilayah tersebut.

"SDM yang berkualitas dibutuhkan. Karena itu merupakan langkah penting untuk kita bisa meraih kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat," kata Murad dalam keterangan persnya, di Jakarta.

Dia menjelaskan, untuk menggarap potensi Maluku, Pemprov mempercayakan pada PT Petrotekno dalam proses pengembangan SDM.

Baca juga : Terapkan Protokol Kesehatan, Pengembang Lanjutkan Pembangunan

Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia yang akan dibangun berfokus bidang industri, konstrusi, migas serta pengembangan sektor agrikultur.

"Kami sudah mengetahui bahwa Petrotekno memiliki track record dalam bidang pelatihan SDM," katanya.

Presiden Direktur PT Petrotekno, Sarwono Pratomo Satrio mengatakan, kesiapan SDM menjadi sangat penting untuk menunjang proyek Abadi Masela dengan investasi yang sangat besar.

"Seperti kita ketahui investasinya cukup besar sekitar Rp 20 triliun yang akan diinvestasikan di Abadi. Ini akan menyerap puluhan ribu tenaga kerja yang ada di situ," ucapnya.

Sarwono merinci, diperkirakan akan ada kebutuhan tenaga kerja konstruksi di atas 20 ribu orang, lalu tenaga kerja yang mengoperasikan dan merawat kilang pasca kontruksi, sampai sektor-sektor pendukung dari pertanian, peternakan, hingga UMKM juga akan terlibat.

Baca juga : Banjir Landa Masamba, Pertamina Peduli Salurkan Bantuan Bagi Warga

"Jadi nanti akan ada multiplier effect yang jumlahnya bisa ratusan ribu tenaga kerja yang terlibat," lanjut Sarwono.

Sebagai perusahaan bidang pendidikan dan pelatihan sektor industri, konstruksi, migas, dan agrikultur, yang berdiri sejak 2007, Petrotekno menjadi salah satu lembaga pelatihan terbaik yang ada di Indonesia maupun Global.

Produk dan layanan penyedia pelatihan keterampilan itu mencakup layanan pelatihan teknis, konsultasi, magang, dan penilaian keterampilan. Pelatihan yang diberikan oleh Petrotekno menjamah berbagai sektor.

Tidak hanya konstruksi teknik industri dan konstruksi migas, namun juga mencakup pertambangan, smelter, farmasi, pembangkit listrik, petrokimia hilir, termasuk tenaga teknisi listrik, instrumentasi dan mekanik demi menunjang pemeliharan pabrik industri.

Sebagai informasi, Petrotekno telah mencetak ribuan lulusan berstandar tinggi. Mereka dibekali sertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi dan sertifikasi Internasional seperti OHSAS 18001, ECITB, OPITO, dan CompEx.

Baca juga : BNI Raih Predikat Bank Internasional Terbaik

Petrotekno juga mengantongi sertifikasi kualifikasi vokasional nasional dan internasional yakni National Vocational Qualification dan Global Vocational Qualification. Petrotekno sendiri menjadi salah satu lembaga pelatihan terbaik yang ada di Indonesia maupun Global.

Perusahaan sejak 2007 sudah menjalani bisnis di bidang pendidikan dan pelatihan sektor industri, konstuksi, migas, dan agrikultur, yang berdiri sejak 2007.

Adapun Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Provinsi Maluku dengan Petrotekno untuk mengoperasikan Pusat Pelatihan dan Pengembangan SDM energi sudah dilaksanakan di hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (04/08).

Dalam MoU tersebut, Kepala Satuan Kerja Khusus (SKK) Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, Dwi Soetjipto mengatakan, pada masa konstruksi nantinya akan menyerap sekitar 30 ribu tenaga kerja (langsung dan tidak langsung). Lalu saat operasional akan menyerap sekitar 4.000 tenaga kerja.

"SKK Migas mendukung implementasi kerjasama antara Pemerintah Provinsi Maluku dengan Petrotekno. Ini merupakan langkah maju dan implementasi dari upaya peningkatan kompetensi masyarakat Maluku agar siap untuk berkontribusi dan mendapatkan manfaat dari proyek Abadi Masela," kata Dwi. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.