Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ketahanan Eksternal Terjaga

Neraca Pembayaran Triwulan II-2020 Surplus 9,2 Miliar Dolar AS

Selasa, 18 Agustus 2020 13:44 WIB
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Onny Widjanarko (Foto: Istimewa)
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Onny Widjanarko (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan II 2020 dilaporkan mencatat surplus yang cukup besar. Sehingga, menopang ketahanan eksternal Indonesia.

NPI mencatat surplus sebesar 9,2 miliar dolar AS pada triwulan II 2020, setelah mengalami defisit 8,5 miliar dolar AS pada triwulan sebelumnya.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko mengatakan, membaiknya kinerja NPI tersebut didukung oleh menurunnya defisit transaksi berjalan, serta besarnya surplus transaksi modal dan finansial.

Baca juga : Sektor Industri Masih Penyumbang Terbesar PDB

"Sejalan dengan perkembangan surplus NPI tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir Juni 2020 meningkat menjadi sebesar 131,7 miliar dolar AS. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 8,1 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional," jelas Onny dalam keterangan resminya, Selasa (18/8).

Defisit transaksi berjalan makin menurun, ditopang oleh surplus neraca barang serta berkurangnya defisit neraca pendapatan primer.

Saat ini, defisit transaksi berjalan tercatat sebesar 2,9 miliar dolar AS (1,2 persen dari PDB). Angka ini lebih rendah dari defisit pada triwulan sebelumnya, yang mencapai sebesar 3,7 miliar dolar AS (1,4 persen dari PDB).

Baca juga : Meski Defisit, Neraca Pembayaran Masih Surplus 2,25 Miliar Dolar AS

Penurunan defisit transaksi berjalan tersebut bersumber dari surplus neraca perdagangan barang, akibat penurunan impor karena melemahnya permintaan domestik.

Di samping itu, defisit neraca pendapatan mengecil karena berkurangnya pembayaran imbal hasil kepada investor asing. Sejalan dengan kontraksi pertumbuhan ekonomi domestik di triwulan II 2020, yang tercermin pada penurunan kinerja perusahaan dan investasi.

Defisit neraca jasa sedikit meningkat, karena adanya defisit jasa perjalanan yang disebabkan oleh kunjungan wisatawan mancanegara yang turun signifikan, selama pandemi Covid-19.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.