Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Keren, Minyak Sawit Kaltim Tembus Pasar China Saat Covid

Selasa, 18 Agustus 2020 17:49 WIB
Ilustrasi aktivitas ekspor minyak sawit Kaltim ke China.
Ilustrasi aktivitas ekspor minyak sawit Kaltim ke China.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian memfasilitasi sertifikasi ekspor minyak sawit berupa RBD (Refined Bleached Deodorized) Palm Stearin sebanyak 12 ribu ton dan RBD Palm Olein sebanyak 3 ribu ton dengan nilai ekonomi sebesar Rp 117 miliar. Ini ekspor minyak sawit untuk pertama kali ke China.

“Selama ini minyak sawit asal Kaltim hanya dilalulintaskan antar area. Tetapi berkat Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) yang dideklarasikan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dan disosialisasikan kepada petani maupun para pengusaha di sektor pertanian untuk mendorong potensi ekspor di Kaltim, minyak sawit sudah jadi komoditas ekspor saat ini,” kata Kepala Karantina Pertanian Samarinda,  Cahyono, Selasa (18/8).

Menurut Cahyono, minyak sawit asal Kaltim ini mampu menembus pasar China merupakan pencapaian penting, karena negara tujuan ekspor tersebut membuat persyaratan yang ketat harus memenuhi persyaratan Import Health Standar (IHS) dan ini harus dipertahankan supaya ekspor berkelanjutan dan meningkat.

Baca juga : Sri Mul: Ayo Bangkit dan Optimis Lawan Covid

Tidak hanya minyak kelapa sawit, dengan adanya Gratieks Karantina Pertanian Samarinda juga rutin setiap bulan melayani sertifikasi ekspor produk kelapa sawit lainnya berupa Palm Kernel Expeller (PKE) dan cangkang kelapa sawit.

Berdasarkan data IQFAST Karantina Pertanian Samarinda, permohonan sertifikasi untuk ekspor PKE dan cangkang kelapa sawit meningkat sifnifikan.

Selama semester I tahun 2020 sebanyak 14,4 ribu ton PKE dengan nilai ekonomis Rp 64,8 miliar, dan cangkang kelapa sawit sebanyak 3,9 ribu ton dengan nilai ekonomis Rp 5,9 miliar.

Baca juga : Hore, Perez Sembuh dari Covid-19

Selama 2019, tercatat PKE hanya 5,9 ribu ton dengan nilai ekonomis Rp 26,7 miliar dan cangkang kelapa sawit tidak ada permohonan sertifikasi.

Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil menyebutkan, bahwa sejalan dengan tugas strategis yang diberikan Mentan SYL untuk mengawal Gratieks supaya tren ekspor komoditas pertanian meningkat.

Pihaknya, akan melakukan penguatan kesisteman perkarantinaan, seperti fasilitas pemeriksaan, baik sarana dan prasarana laboratorium serta kemampuan petugasnya untuk dapat memastikan kesehatan dan keamanan produk sesuai protokol ekspor negara mitra dagang.

Baca juga : Keren, Jamu Indonesia Tembus Pasar Arab Saudi

“Inilah adalah tugasnya untuk mengawal juga memastikan agar kesehatan dan keamanan produk pertanian yang dilalulintaskan harus dipenuhi sehingga terjamin di negara tujuan, “ tutup Jamil. [KPJ]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.