Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hingga Juni 2020

Penyaluran Kredit Bank BRI Tembus Rp 922,9 Triliun

Rabu, 19 Agustus 2020 20:29 WIB
ilustrasi. (Istimewa)
ilustrasi. (Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI secara konsolidasi tercatat menyalurkan kredit Rp 922,97 triliun pada Semester I-2020, atau tumbuh 5,23 persen dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu penyaluran kredit BRI mencapai Rp 877,07 triliun.

"Ini artinya lebih tinggi pertumbuhan kredit di industri perbankan, yang hingga Juni industri perbankan nasional kredit tumbuh 1,49 persen," kata Direktur BRI Sunarso dalam press conference kinerja keuangan BRI Triwulan II-2020 secara virtual di Jakarta, Rabu (19/08/2020).

Menurut Sunarso, salah satu penyokong utama pertumbuhan kredit BRI adalah segmen mikro dan segmen retail menengah, di mana penyaluran kredit mikro tumbuh 7,1 persen, sementara segmen retail menengah tumbuh 8,51 persen.

Selanjutnya, komposisi kredit usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM dibanding total kredit BRI merangkak naik dari 77,23 persen di kuartal II 2019 menjadi 78,48 persen.

Kenaikan komposisi kredit UMKM ini dianggap sebagai upaya agar pelaku usaha tetap bertahan.

"Karena untuk bertahan dan menjaga operasional usaha tetap berjalan beberapa nasabah membutuhkan tambahan modal kerja, makanya kami bisa tumbuh di segmen UMKM ini," tutur dia.

Baca juga : Semester I 2020, KPK Klaim Selamatkan Potensi Kerugian Daerah Senilai Rp 10,4 Triliun

Ia menerangkan, hingga 31 Juli 2020, bank terbesar di Indonesia ini merestrukturisasi pinjaman Rp 183,7 triliun kepada 2,9 juta debitor. Gencarnya restrukturisasi itu dilakukan dengan penyaluran kredit yang selektif.

Hal itu bertujuan agar non-performing loan alias NPL terjaga di angka 1,13 persen. BRI, menurut Sunarso, akan berfokus dalam penyelamatan UMKM.

Meski begitu, dia mengaku bisnis bank tersebut tetap tumbuh. Efek pandemi Covid-19 memberikan tekanan ekonomi Indonesia di kuartal ke II 2020. Ia mengatakan krisis kali ini berbeda dengan sebelumnya. Sebab, krisis kali ini ikut memukul pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah.

Sunarso mengatakan, pihaknya berupaya mengakselerasi aktivitas ekonomi pelaku UMKM diantaranya yakni dengan terus menyalurkan pinjaman secara selektif.

"Sejak awal pandemi terjadi, Kami telah berkomitmen untuk fokus melakukan upaya penyelamatan dan membantu kebangkitan UMKM," ucap Sunarso

Dari total capaian kredit BRI sebesar 78,58 persen atau senilai Rp 725,27 triliun disalurkan ke segmen UMKM. Pihaknya menargetkan 80 persen portofolio pinjaman BRI di tahun 2022 merupakan pinjaman yang disalurkan ke segmen UMKM.

Baca juga : Agar Proses Belajar Lancar, Kemenag Beri Bantuan Pesantren Rp 2,5 Triliun

“Bagi kami, pertumbuhan yang sustainable dalam jangka panjang merupakan hal utama, oleh karenanya kami berjibaku untuk memastikan debitor UMKM BRI bertahan karena menjadi sumber penggerak pertumbuhan ekonomi di Indonesia serta tumpuan bisnis BRI di masa depan,” terangnya.

Dari segi liabilities, BRI mampu menumbuhkan Dana Pihak Ketiga (DPK) hingga double digit. Hingga akhir Juni 2020, DPK BRI konsolidasian tercatat Rp 1.072,50 triliun, tumbuh 13,49 persen yoy dimana pencapaian ini lebih tinggi dari penghimpunan DPK industri perbankan di Juni 2020 yang tercatat sebesar 7,95 persen yoy.

DPK BRI didominasi oleh dana murah (CASA) sebesar 55,81 persen. Di sisi lain, pandemi mampu mendorong transaksi digital di BRI sehingga mampu mendongkrak pencapaian pendapatan berbasis komisi.

Hingga akhir Semester I-2020, pendapatan berbasis komisi BRI tercatat sebesar Rp 7,46 Triliun atau tumbuh 18,59 persen yoy. Strategi yang telah diterapkan perusahaan untuk tetap tumbuh di tengah pandemi membuahkan hasil yang positif.

Bukukan Laba 10,20 Triliun

Hingga akhir Juni 2020, perseroan mampu mencatatkan laba konsolidasi sebesar Rp 10,20 triliun dengan aset konsolidasian mencapai Rp 1.387,76 triliun atau tumbuh 7,73 persen yoy.

Baca juga : Keyakinan Konsumen Terus Membaik

BRI juga mampu menjaga loan to deposit ratio (LDR) secara ideal di angka 86,06 persen, atau lebih rendah dengan LDR BRI di akhir Juni 2019 sebesar 92,81 persen.

Sementara itu, permodalan BRI mampu dijaga dengan optimal dengan CAR 20,15 persen. Krisis yang tengah terjadi saat ini menjadi akselerator transformasi yang telah dilakukan BRI sejak 2016.

Transformasi yang dilakukan juga sebagai upaya untuk menjaga keberlangsungan UMKM dengan membawa misi membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

“Meningkatkan produktivitas UMKM artinya sama dengan meningkatkan penyerapan tenaga kerja karena UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia,” pungkasnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.