Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kinerja Tokcer, Bank Mega Kantongi Laba Rp 1,6 Triliun

Sabtu, 2 Maret 2019 17:26 WIB
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Mega. (Foto: Ist)
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Mega. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemulihan global saat ini memberikan pengaruh bagi kinerja keuangan. Tak terkecuali bagi PT Bank Mega. Sepanjang 2018 lalu, Bank Mega mampu meraup laba bersih sebesar Rp 1,60 Triliun atau meningkat 23,02 persen dari capaian 2017 sebesar Rp 1,30 triliun.

Peningkatan laba bersih diperoleh dari kenaikan pendapatan bunga. Pada tahun lalu kenaikan pendapatan bunga sebesar 5,93 persen dari Rp 6,39 triliun pada 2017 menjadi Rp 6,77 triliun pada 2018 yang disebabkan oleh pertumbuhan kredit.

Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib mengatakan, peningkatan laba juga disebabkan adanya penurunan biaya Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aktiva Produktif (CKPN) sebesar Rp 481 miliar atau turun 57 persen dibandingkan biaya CKPN 2017. Ini merupakan hasil dari semakin membaiknya kualitas aktiva produktif bank.

Baca juga : Kantongi Laba Rp 2 T, AP I Cetak Sejarah

“Tak hanya itu, asset tumbuh 1,78 persen menjadi Rp 83,76 triliun pada akhir Desember 2018 dari Rp 82,30 triliun pada periode yang sama pada tahun 2017,” ujarnya dalam public expose dan gelaran Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Bank Mega di Jakarta, kemarin.

Kostaman juga merinci, kredit Bank Mega tumbuh juga mencatat pertumbuhan 19,96 persen menjadi Rp 42,25 triliun dari Rp 35,22 triliun pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini lebih tinggi dari rata-rata industri nasional sebesar 11,75 persen.

Peningkatan kredit yang tinggi tersebut juga diikuti oleh kualitas kredit yang membaik, di mana rasio kredit macet (non performing loan/NPL) gross Bank Mega tercatat menjadi 1,60 persen dari sebelumnya sebesar 2,01 persen.

Baca juga : Kantongi Laba Rp 4,3 T, Keuangan PGN Mengkilap

“Sedangkan NPL Net tercatat menjadi 1,27 persen dari sebelumnya sebesar 1,41 persen,” sebut Kostaman.

Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK) relatif stabil atau mengalami sedikit penurunan sebesar 0,89 persen menjadi Rp 60,73 triliun pada Desember 2018 dari periode yang sama sebelumnya sebesar Rp 61,28 triliun. Hal ini disebabkan dengan strategi bank yang senantiasa menyelaraskan pertumbuhan DPK dengan pertumbuhan kredit yang diberikan, dengan tetap memperhatikan likuiditas Bank.

Selain itu, Bank juga berusaha menjaga Cost Of Fund (CoF) DPK dengan meningkatkan dana murah dan berusaha menjaga suku bunga deposito. Atas posisi kredit dan dana pihak ketiga ini, rasio LDR meningkat menjadi sebesar 67,23 persen dari posisi 2017 sebesar 56,47 persen.

Baca juga : Airnav Investasi Rp 2,6 Triliun

Dengan keberhasilan ini, Kostaman mengaku optimistis bakal mencapai target pertumbuhan baik dari sisi laba maupun kredit. Kredit diharapkan bisa tumbuh dobel digit dikisaran 12 persen atau setara Rp 47,3 triliun. “Total asset diproyeksikan menjadi Rp 90,2 triliun. DPK di angka Rp 67,5 triliun dan laba setelah pajak diproyeksikan menjadi Rp1,8 triliun,” ucapnya.

Dari laba yang diperoleh, sekitar Rp 46,6 juta disisihkan sebagai dana cadangan guna memenuhi ketentuan undang-undang. Dan sebesar Rp 799,6 miliar akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen tunai dan akan dibukukan sebagai saldo laba. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.