Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kantongi Laba Rp 4,3 T, Keuangan PGN Mengkilap

Jumat, 22 Februari 2019 07:09 WIB
Pipa gas PGN (foto: ist)
Pipa gas PGN (foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kinerja keuangan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) sepanjang 2018 cukup mengkilap. Sub Holding Gas ini berhasil kantongi laba bersih Rp 4,3 triliun. Dengan mengakuisi PT Pertamina Gas (Pertagas), PGN optimis kinerja tahun ini makin mengkilap.

Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengatakan, sepanjang 2018, perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar 3,87 miliar dolar AS (Rp 54,4 triliun). “Jumlahnya naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,57 miliar dolar AS (Rp 50,2 triliun),” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Pendapatan emiten berkode PGAS tersebut, diperoleh dari hasil penjualan gas sebesar 2,79 miliar dolar AS (Rp 39,2 triliun) dan penjualan minyak dan gas sebesar 585 juta dolar AS (Rp 8,2 triliun). Sedangkan Laba Operasi Konsolidasian selama 2018 mencapai 645 juta dolar AS (Rp 9 triliun).

Dengan capaian itu, kata Rachmat, PGN mampu mengoleksi laba bersih sebesar 304,9 juta dolar AS atau Rp 4,34 triliun. Dengan torehan itu, maka EBITDA (laba sebelum pajak) meningkat menjadi sebesar 1,19 miliar dolar AS (Rp 16,7 triliun), dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,08 miliar dolar AS (Rp 15,1 triliun).

"Kami melakukan berbagai upaya efisiensi sehingga mampu mencetak laba di tengah kondisi perekonomian yang sedang mengalami perlambatan," kata Rachmat.

Baca juga : Hasto Oper Tendangan Ke Amien

Tahun ini, PGN tetap optimis meraup hasil positif. Terlebih lagi, selaku Sub Holding Gas, PGN mengelola mayoritas infrastruktur transmisi daan distribusi gas bumi. “Dengan begitu, PGN akan jauh lebih efisien serta terjadi penguatan pada rantai bisnis,” ungkap Rachmat.

Untuk diketahui, PGN telah mengakuisisi 51 persen kepemilikan saham pada Pertagas dari Pertamina pada 28 Desember 2018. transaksi akuisisi ini dibukukan dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 38 Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali. Sebab PGN dan Pertagas merupakan entitas sepengendali di bawah Pertamina.

Rachmat menambahkan, sepanjang tahun lalu, PGN menyalurkan gas bumi sebesar 3.102 juta kaki kubik per hari (Mmscfd). Dengan rinciannya, volume gas distribusi sebesar 963 Mmscfd dan volume transmisi gas bumi sebesar 2.139 Mmscfd.

Meskipun kondisi perekonomian mengalami perlambatan, PGN tetap mengembangkan infrastruktur gas bumi untuk memperluas pemanfaatan gas bumi bagi masyarakat. “Sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional, PGN optimis kinerja perusahaan juga akan semakin baik,” ujarnya.

Menurut dia, PGN akan semakin agresif membangun infrastruktur gas bumi nasional untuk meningkatkan pemanfaatan produksi gas nasional. Pada 2018, infrastruktur pipa gas PGN bertambah sepanjang lebih dari 2.456 kilometer.

Baca juga : Gerindra: Program Swasembada Pangan Membingungkan

“Saat ini jumlahnya mencapai lebih dari 9.909 km atau setara dengan 95 persendari jaringan pipa gas bumi hilir nasional,” ucapnya.

Dari infrastruktur tersebut, PGN telah menyalurkan gas bumi ke 1.739 pelanggan industri manufaktur dan pembangkit listrik, 1.984 pelanggan komersial, dan Usaha Kecil Menengah (UKM), serta 177.710 pelanggan rumah tangga yang dibangun dengan investasi PGN.

Menurut Rachmat, PGN juga telah mengelola dan menyalurkan gas bumi untuk sektor transportasi melalui 10 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan 4 Mobile Refueling Unit (MRU). Selain itu, untuk menunjang penyaluran serta kehandalan jaringan dan pasokan gas ke Pelanggan, PGN juga mengoperasikan 2 Floating Storage Regasification Unit (FSRU) yakni di Jawa Barat dan Lampung.

Pada tahun ini, PGN juga banyak melakukan terobosan seperti program 360 degree solution. Dalam program ini, PGN dapat menghadirkan gas bumi dari hulu hingga hilir sesuai kebutuhan masyarakat di berbagai segmen pengguna gas.

"Investasi infrastruktur pipa gas bumi yang dibangun PGN hampir seluruhnya tidak mengandalkan APBN, sehingga tidak membebani negara," katanya.

Baca juga : Taspen Kantongi Laba Rp 271 Miliar

Saat ini, sejumlah proyek infrastruktur sedang digarap PGN, mulai dari proyek pipa gas transmisi Duri-Dumai sepanjang 67 km termasuk pipa distribusi gas di Dumai sepanjang 56 km. Selain itu, PGN juga sedang menggarap proyek pipa di Purwakarta-Subang dan Jargas Kota di Dumai, Karawang, Purwakarta, Cirebon, Bojonegoro, Lamongan, Pasuruan, Probolinggo, Kutai Kartanegara, Banggai, Aceh Utara, Palembang, Jambi, Depok, Bekasi, Kabupaten Mojokerto, Kota Mijokerto dan Kabupaten Wajo.

“Hingga 2025, PGN sebagai Sub Holding Gas targetkan 4,7 juta sambungan baru jaringan gas rumah tangga. Itu sudah disesuaikan dengan rencana Kementerian ESDM,” tukasnya. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.