Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Lewat SATRIA, RI Bakal Punya Akses Internet Jauh Lebih Baik

Minggu, 13 September 2020 13:48 WIB
Lewat SATRIA, RI Bakal Punya Akses Internet Jauh Lebih Baik

 Sebelumnya 
Adi juga menjelaskan bahwa total investasi SATRIA yang mencapai 550 juta dolar AS atau Rp 8 triliun akan dibiayai oleh sindikasi perbankan bank-bank internasional yaitu The Hongkong and Shanghai bank Corporation Limited (HSBC), Banco Santander, S.A (Santander) dan The Korean Development Bank (KDB) yang didukung oleh bank penjamin yaitu Bpi France Assurance Export (Bpi)--Export Credit Agency dari Perancis dan lembaga keuangan multilateral sampai.

Asia Infrastructure Investment Bank (AIIB) Adapun persentase fasilitas pinjaman ini sekitar 425 juta dolar AS atau sekitar Rp 6,3 triliun atau dengan persentase 77,27 persen dari seluruh total investasi.

Sedangkan sisanya sebanyak 125 juta dolar AS atau setara 22,73 persen dari total investasi SATRIA akan menggunakan modal Konsorsium PSN.

Adi menjelaskan, dengan menerapkan teknologi VHTS, pemerintah melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) dapat melakukan efisiensi biaya sewa SATRIA yaitu hanya akan berkisar 12-20 persen dari biaya sewa pemerintah saat ini.

Baca juga : Israel Bantah Punya Andil Ledakin Beirut

Konsultan satelit terkemuka di dunia asal Amerika Serikat, Northern Sky Research, memprediksi harga 1 megabyte per second (Mbps) pada 2024 mendatang di pasar masih akan dua kali lebih mahal dari yang dibayarkan BAKTI untuk proyek SATRIA ini.

Dengan itu, kata Adi, pemerintah sudah tepat menerapkan program ini karena memiliki biaya sewa kapasitas yang murah dan terjangkau yang membuat pemerintah dapat menghemat anggaran. "Kami perlu menekankan bahwa ini proyek SATRIA bukan proyek yang sangat menguntungkan secara komersial bagi perusahaan.

Namun, kami merasa terhormat dapat mengemban tanggung jawab dan dapat diikutsertakan dalam membangun Indonesia," ungkapnya.

"Kami berterima kasih kepada Menteri Komunikasi dan Informatika dan jajarannya, BAKTI, para pendukung pendanaan dari bank sindikasi Bpi, HSBC, Santander, KDB, AIIB, dan Perusahaan Penjamin Infrastruktur Indonesia, serta semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan proyek SMF. Kami berharap dengan proyek SATRIA benar-benar dapat mengentaskan kesenjangan digital di Indonesia,” tegas Adi.

Baca juga : Pakar: Penyiaran Berbasis Internet Harus Tunduk Aturan

Menkominfo Johnny G. Plate mengatakan, mengucapkan selamat atas tercapainya tahapan PWA proyek SATRIA antara SNT sebagai bagian dari Konsorsium PSN dengan Thales Alenia Space.

Pandemi memberikan pengaruh sangat signifikan terhadap industri dirgantara, termasuk satelit, seperti efek negatif pada penyelesaian proyek, terganggunya supply chain, dan perlambatan pengoperasian fasilitas untuk pabrikasi.

"Namun bagi Indonesia dan mitra-mitra kerja satelitnya justru sebaliknya terjadi. PWA Konsorsium PSN dan TAS menunjukkan bahwa iklim investasi dan pembangunan infrastruktur telekomunikasi Indonesia tidak sedang melambat, namun justru semakin melesat," terangnya.

Dia mengatakan bahwa SATRIA di bulan ini sudah mulai dibangun.

Baca juga : Inggris Bantu Bikin Fasilitas Internet di Jabar

Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Preparatory Work Agreement (PWA) proyek SATRIA yang dilakukan oleh Direktur Utama PSN dan Direktur Utama SNT Adi Rahman Adiwoso, di Jakarta bersama dengan VP Telecom Business Unit TAS, Pascal Homsy di Perancis secara virtual Kamis, 3 September lalu.

Ikut menyaksikan penandatanganan virtual adalah Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Duta Besar Perancis untuk Indonesia Olivier Chambard.

Ada juga Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Anang Achmad Latif, Sales Director South East Asia TAS Olivier Guilbert, dan CEO Thales Indonesia Eric Jan. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.