Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Indikatornya Dibeberin Bos BI

Perekonomian Domestik Perlahan Mulai Membaik

Sabtu, 19 September 2020 06:24 WIB
Gubernur  Bank Indonesia, Perry  Warjiyo
Gubernur  Bank Indonesia, Perry  Warjiyo

RM.id  Rakyat Merdeka - Ini kabar baik untuk masyarakat. Dari pantauan Bank Indonesia (BI), berbagai indikator kinerja perekonomian menunjukkan perkembangan menggembirakan.

Ekonomi  domestik perlahan mulai pulih. Hal itu disampaikan Gubernur  Bank Indonesia (BI) Perry  Warjiyo.

Dipaparkannya, perbaikan ekonomi domestik terlihat dari kinerja ekspor.  Permintaan beberapa komoditas  ekspor mulai naik, khususnya dari Amerika Serikat dan China. 

Antara lain komoditas besi dan baja, pulp, waste paper, serta minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO). 

Baca juga : Vision+ Manjain K-Lover Dengan Deretan Drakor Terbaik

Selain itu, konsumsi rumah tangga juga membaik walau terbatas.

Kenaikan itu  berkat stimulus fiskal seperti penyaluran bantuan sosial dan pemberian gaji ke-13 kepada Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Beberapa indikator menunjukkan perbaikan seperti penjualan ritel, indeks kepercayaan konsumen, dan indek  manufaktur,” kata Perry dalam keterangannya, kemarin.

Lebih detail, Perry menyebutkan, perbaikan ekonomi tercatat di beberapa daerah luar Jawa yang memiliki ekspor komoditas. 

Baca juga : Survei BI: Penjualan Eceran Terus Membaik

Menurutnya, ke depan, pemulihan ekonomi domestik banyak dipengaruhi oleh perkembangan mobilitas masyarakat. 

Selain itu, juga dipengaruhi kecepatan  realisasi anggaran Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, kemajuan restrukturisasi dan penjaminan kredit, serta akselerasi ekonomi dan keuangan digital khususnya untuk pemberdayaan  Usaha Mikro Kecil dan Menengah  (UMKM).

Dia menuturkan, saat ini, BI telah mengeluarkan sejumlah jurus kebijakan moneter untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. 

Di antaranya, kebijakan suku bunga acuan yang ditahan tetap di level 4,00 persen.

Baca juga : Menko Airlangga: Jangan Kendor Gunakan Masker

“Suku bunga acuan ini bahkan terendah sejak tahun 2016 dengan harapan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujar Perry.

Selain itu, lanjut Perry, BI juga menjaga stabilisasi nilai tukar, ekspansi moneter  dengan quantitative easing (QE), relaksasi kebijakan makroprudensial serta melonggarkan peraturan tentang rasio intermediasi makroprudential. Tujuannya, untuk membantu daya beli masyarakat (NOV)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.