Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Agar Mesin Awet, Gunakan BBM Sesuai Teknologi Kendaraan
Selasa, 20 Oktober 2020 18:59 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Saat ini, berbagai kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, sudah menggunakan teknologi terbaru, yang mengharuskan menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) oktan tinggi. Atas hal ini, pemilik kendaraan disarankan menggunakan BBM Ron tinggi, seperti Pertamax. Jangan lagi menggunakan BBM Ron rendah.
Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa menyampaikan, penggunaan BBM Ron rendah, seperti premium, selain akan merusak kendaraan, juga tidak sesuai dengan perkembangan teknologi mesin kendaraan. Juga merusak lingkungan. Saat ini, mayoritas negara di dunia sudah meninggalkan konsumsi BBM Ron rendah.
Baca juga : AC Milan Vs Inter, Ibra Bakal Jadi Andalan
Atas hal ini, dia menyarankan agar pemerintah mengalihkan penggunaan BBM Ron rendah di masyarakat ke Pertamax series. "Misal, membuat standar bahan bakar yang lebih baik dan segera menerapkannya, misalnya Euro IV. Demikian juga membuat kebijakan fuel economy untuk kendaraan bermotor yang progresif," kata Febby, Selasa (20/10).
Selain perlu melakukan peralihan, pemerintah juga perlu menghadirkan kualitas BBM Ron tinggi dengan harga yang murah. Karena, bagaimana pun, konsumen reaktif kepada kenaikan harga. Jika ini dilakukan, akan semakin banyak konsumen menggunakan BBM berkualitas.
Baca juga : Samsung Galaxy Watch3 Benamkan Teknologi Unggulan
"Kalau harga Premium dibuat mahal, konsumen akan pindah ke BBM lain yang lebih bersih tapi harganya lebih murah," ungkap dia.
Sementara, Direktur Energy Watch Mamit Setiawan menambahkan, BBM Ron rendah juga lebih boros dan berdampak negatif pada mesin. Sehingga, pemerintah disarankan mendorong masyarakat untuk beralih ke BBM dengan kualitas bagus.
Baca juga : Presiden Madura United Luncurkan Buku Memoar Sepakbola
"Karena pembakaran tidak sempurna, BBM Ron rendah akan menghasilkan emisi sangat tinggi," ungkap dia. Selain itu, kata dia, Ron rendah juga akan menghasilkan karbon monoksida dan nitrogen dioksida yang juga tinggi.
Dijelaskan Mamit, dengan menggunakan bahan bakar berkualitas, sistem pembakaran mesin lebih sempurna. Sehingga lebih irit BBM, mesin awet, dan mempermudah perawatan kendaraan. "Penggunaan BBM berkualitas akan mendorong penurunan emisi dan memperbaiki kualitas udara," jelas dia. [USU]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya