Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menkop: Jadi Wirausahawan Di Masa Pandemi Pilihan Tepat

Rabu, 21 Oktober 2020 23:29 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (Foto: Istimewa)
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan, menjadi seorang wirausahawan di masa pandemi Covid-19 adalah pilihan yang paling tepat. Alasannya, karena banyak perusahaan yang merumahkan karyawannya. Bahkan, ada yang sudah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Hal itu disampaikan Teten pada acara Virtual Festival Kewirausahaan yang diselenggarakan PT Astra Internasional via zoom, Rabu (21/10). Teten menerangkan, rasio kewirausahaan Indonesia baru sekitar 3,47 persen. Ini cukup rendah bila dibandingkan dengan sesama negara ASEAN seperti Singapura yang mencapai 8,76 persen, Thailand 4,26 persen, serta Malaysia 4,74 persen. "Beberapa ahli menyebutkan bahwa suatu negara disebutkan maju apabila rasio wirausaha berkisar 10-14 persen," ucap Teten.

Oleh karena itu, tantangan tersebut tentu harus bisa direspons dengan positif. "Tetapi, saya optimis karena masyarakat Indonesia dapat digalakkan untuk berwirausaha. Terlebih kaum muda di Indonesia memiliki kreativitas dan inovasi lebih tinggi dari pada generasi sebelumnya," jelas Teten.

Baca juga : Kembangkan Wirausaha, Kemenpora Tekankan Pemuda Kuasai Teknologi

Lebih dari itu, kaum muda sekarang ditunjang dengan kelebihan seperti memiliki akses jaringan dan keterampilan kekinian (digital skill) yang tidak didapatkan generasi sebelumnya. "Di era sekarang, UMKM yang survival mampu beradaptasi terhadap perubahan dan eksis adalah UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital," imbuh Teten. 

Oleh karena itu, UMKM dituntut mampu memanfaatkan teknologi dan internet untuk memudahkan pemasaran melalui Digital Marketing, akses pembiayaan dan pencatatan laporan keuangan juga sudah berbasis aplikasi. Untuk mencapai hal tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM aktif melakukan pelatihan dan pendampingan. Sehingga, para pelaku UMKM mendapatkan ilmu dan arahan yang tepat. 

"Pada tahun ini, kami sudah melakukan roadshow hampir seluruh Indonesia untuk melaksanakan kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas dan kualitas SDM KUMKM. Target kami adalah wirausaha di Indonesia dapat naik kelas," papar Teten.

Baca juga : Transformasi Pariwisata (Seharusnya) Di Tengah Pandemi

Dalam pelatihan, Kementerian Koperasi dan UKM mengajarkan bagaimana para pelaku usaha membuat perencanaan bisnis yang baik dan benar (business plan), sehingga bisnis mereka dapat tertata dan memiliki target yang jelas. "Di samping itu juga kami mengajarkan tentang bagaimana caranya digital marketing. Tentu di zaman teknologi industri 4.0, semua pelaku UMKM harus masuk ke dalam dunia digital," jelas Teten.

Dalam memperluas jangkauan pelatihan, Kementerian Koperasi dan UKM selain pelatihan konvensional (klasikal), juga melakukan pelatihan distance (jarak jauh) alias pelatihan online (E-Learn). Di samping itu, melalui website edukukm.id Kementerian Koperasi dan UKM menyajikan modul-modul pelatihan kewirausahaan, perkoperasian, dan video-video tutorial untuk pelatihan vokasional.

Selain pelatihan, lanjut Teten, pihaknya juga melakukan pendampingan terhadap KUMKM mengenai bagaimana manajemen usahanya, standarisasi sebuah produk, sertifikasi, cara pemasarannya, baik offline maupun online. Dan yang terpenting adalah bagaimana cara mengelola keuangan usaha sehingga terjadi pencatatan yang sangat baik. "Dengan catatan keuangan yang baik, akan mempermudah pelaku UMKM mengakses KUR di bank," papar Teten.

Baca juga : Menko Muhadjir: Pandemi Bikin Teknologi RI Lebih Maju

Di samping pendampingan dan pelatihan, Kementerian Koperasi dan UKM juga mempunyai program Magang dan Inkubasi. Magang merupakan program ketika para pelaku UMKM akan ditempatkan di perusahaan dengan tujuan untuk mempelajari proses bisnis yang ada di perusahaan tersebut dan terjadi transfer pengetahuan. "Untuk Inkubasi, kami bekerjasama dengan Lembaga Inkubator Perguruan Tinggi dan Inkubator Perusahaan," pungkas Teten. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.