Dark/Light Mode

Menko Muhadjir: Pandemi Bikin Teknologi RI Lebih Maju

Selasa, 20 Oktober 2020 17:35 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy (kanan) bersama Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegor saat diskusi tentang pengembangan riset dan inovasi teknologi dalam penanganan Covid-19 di Jakarta.
Menko PMK Muhadjir Effendy (kanan) bersama Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegor saat diskusi tentang pengembangan riset dan inovasi teknologi dalam penanganan Covid-19 di Jakarta.

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, dukungan penuh terhadap upaya pengembangan riset dan inovasi di tengah pandemi, khususnya bidang kesehatan.

"Pandemi menjadi berkah dalam mendorong pengembangan teknologi dalam negeri. Kalau tidak ada Covid-19 belum tentu kita bisa menyongsong era yang sangat mencerahkan ke depan," ujar Muhadjir, di Jakarta, Selasa (20/10).

Ia menyebut, salah satu inovasi yang kini telah dikembangkan oleh sejumlah lembaga penelitian, baik pemerintah maupun non pemerintah ialah vaksin. 

Baca juga : Medco E&P Kembali Temukan Potensi Gas Di Natuna

Adapun target dari vaksinasi Covid-19 adalah untuk herd immunity atau kekebalan kelompok. Sementara itu, vaksinasi Covid-19 nantinya tidak harus dilakukan kepada semua orang. 

Mengacu pada standar WHO, vaksinasi hanya dilakukan terhadap 70% dari populasi dengan asumsi di wilayah yang terpapar.

"Presiden Jokowi pesan betul untuk hati-hati di dalam pemanfaatan vaksin hasil inovasi dalam negeri ini. Harus cepat, tapi tidak boleh grasah-grusuh, harus dihitung betul termasuk by name by address-nya," tegasnya.

Baca juga : Kadin Pede UU Ciptaker Bikin Ekonomi RI Lari Kencang

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro mengatakan, ada lebih dari 61 produk inovasi dikembangkan untuk penanggulangan Covid-19.

Selain vaksin Covid-19 yang sudah diuji dan dikembangkan para peneliti dalam negeri, berbagai inovasi mulai dari testing, seperti alat rapid test sudah diproduksi hingga 350 ribu unit per bulan. Bahkan diperkirakan mencapai 1 juta unit per bulan pada akhir tahun.

Lalu, untuk mesin PCR, Bio Farma sudah mampu menghasilkan kapasitas 1,4 juta per bulan. Pemerintah pun sudah menyalurkan mobile Lab-BSL 2 dengan kapasitas 600 spesimen permobil yang tersebar di beberapa RS daerah maupun RS TNI, serta ventilator buatan anak negeri yang diberikan kepada 1.000 lebih RS rujukan.

Baca juga : Menristek: Pandemi Membawa Berkah Bagi Kemajuan Riset Dan Teknologi Indonesia

"Kita berupaya mendorong inovasi di segala aspek dari penanganan Covid-19. Salah satunya, ventilator jadi salah satu fokus inovasi yang akan kita dorong," jelasnya.

Di samping inovasi alat kesehatan, menurut Bambang, untuk obat saat ini Indonesia lebih banyak mengembangkan terapi, seperti terapi plasma konvalesen dengan menggunakan darah orang yang sembuh dari Covid-19 serta yang masih dalam tahap penelitian dan mulai uji coba yaitu dengan stem cell untuk menggantikan jaringan paru-paru yang rusak.

"Kami sudah memulai vaksin merah putih menggunakan isolat virus yang sudah beredar di Indonesia. Di mana pengembangan bibit vaksinnya dilakukan oleh beberapa universitas," ujar Bambang seraya menambahkan pernyataan Menko PMK sebelumnya. [DIR]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.