Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kemendag Garap Pasar Produk Halal Taiwan

Senin, 26 Oktober 2020 05:29 WIB
pemerintah perluas pasar produk halal ke negara non muslim.
pemerintah perluas pasar produk halal ke negara non muslim.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perdagangan (Kemendag) berupaya memperbesar pasar produk halal buatan anak bangsa dengan mendorong ekspor ke negara di luar Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)

“Ada beberapa strategi yang kami lakukan, antara lain ekspor ke beberapa negara di luar OKI, terutama negara yang kesadarannya terhadap produk-produk halal meningkat, seperti Taiwan,” ungkap Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Didi Sumedi, kemarin. 

Menurutnya, pemerintah Taiwan memerlukan produk halal antara lain bertujuan untuk menarik wisatawan. 

Baca juga : Villa Di Puncak Nggak Boleh Disewakan

Dia mengungkapkan, untuk memperbesar pasar produk halal, Taiwan kini tengah membangun sistem sertifikasi untuk produk halal. 

“Saat ini, sudah terjalin kerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk sertifikasi produk-produk halal di Taiwan. Ini menjadi peluang besar untuk kita mengisi pasar Taiwan,” ujarnya. 

Selain Taiwan, Didi membidik sejumlah negara Eurasia atau pecahan Uni Soviet. Sebab, banyak negara-negara Eurasia berpenduduk muslim. Hal itu, menurutnya, peluang besar untuk produk halal Indonesia. 

Baca juga : Sedih, Pasar Produk Halal Dikuasai Barang Dari Luar

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyayangkan, pangsa pasar pasar produk halal Indonesia masih kecil. Dia juga menyayangkan, Indonesia hanya sebagai tukang pemberi cap status halal pada produk impor. 

“Lebih dari 50 lembaga sertifikat halal dunia itu memperoleh pengakuan, endorsement dari Indonesia. Jadi Indonesia masih jadi tukang mengesahkan produk-produk halal di berbagai negara di dunia,” kritik Ma’ruf. 

Agar tidak jadi tukang stempel, Wapres mendorong Indonesia menjadi pusat produk halal di dunia. Indonesia harus bisa memanfaatkan potensi dan bisa menekan impor produk halal. 

Baca juga : Kemenag Siap Gratiskan Sertifikasi Halal Untuk 3.283 UMKM

Maruf melihat, pengeluaran konsumen muslim dunia untuk berbagai produk barang dan jasa halal semakin tinggi. 

Pada 2018, konsumsi pasar dunia mencapai 2,2 triliun dolar Amerika Serikat (AS). Dan, diperkirakan akan berkembang hingga mencapai 3,2 triliun dolar AS pada 2024. 

“Pengeluaran konsumen muslim dunia untuk makanan dan minuman halal, pariwisata ramah muslim, halal lifestyle, serta farmasi halal, sangat besar. Itu harus menjadi peluang besar untuk Indonesia,” pungkasnya.[NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.