Dark/Light Mode

Rame Turis, Rute Kapal Pelni Morotai Bisa Tembus Bitung

Selasa, 27 Oktober 2020 11:01 WIB
Kapal Pelni. (Foto: ist)
Kapal Pelni. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pelni (Persero) lagi mengkaji penambahan rute kapal KM Dorolonda untuk singgah ke Pulau Morotai

Hal itu dilakukan menindaklanjuti permintaan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulau Morotai meminta untuk menambah akses kapal Pelni yang dapat menghubungkan Morotai langsung ke Bitung, Manado.

Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut PT Pelni Masrul Khalimi mengatakan, permintaan langsung disampaikan Bupati Morotai Benny Laos. "Bagi kami, ini juga dapat menjadi peluang untuk memberikan alternatif wisata bagi turis asing, khususnya wisatawan Tiongkok yang kita tahu kunjungan ke Manado yang cukup tinggi untuk melirik wisata alam bawah laut Pulau Morotai yang indah," ujarnya dalam keterangan resminya, Selasa (27/10).

Baca juga : PUPR Tingkatkan Konektivitas Jalan Morotai Untuk Pariwisata

Untuk diketahui, rute pelayaran KM Dorolonda, kapasitas angkut 2.000 penumpang, saat ini adalah Tanjung Priok-Surabaya-Makassar-Bau Bau-Namlea-Ambon-Ternate-Bitung (PP).

Selain wisata, Masrul menambahkan, Pulau Morotai juga memiliki muatan beku tuna ekor kuning yang memiliki nilai jual ekspor. "Dua tahun terakhir muatan beku tuna dari Morotai sudah rutin diangkut menggunakan kapal tol laut menuju Surabaya. Tapi Bapak Benny (Bupati Morotai) mengungkapkan kemungkinan muatan beku tuna juga dikirim ke Bitung untuk dapat diekspor ke Jepang," katanya.

Sebagai catatan, muatan beku yang dikirim dari Morotai dengan tujuan Surabaya menggunakan kapal tol laut mencapai 81 TEUs hingga awal Oktober 2020 ini. 

Baca juga : Bank Korea Selatan Kuasai Saham Bukopin

Pada tahun 2019, Morotai mampu mengirimkan 600 ton tuna beku kualitas ekspor ke Surabaya dengan tujuan Vietnam. Di pasaran, tuna tangkapan Morotai diharga 9 dolar AS per kilogram. Rata-rata ukuran tuna tangkapan nelayan di perairan Morotain dapat mencapai kisaran 70 kilogram per ekor.

Dari hasil kunjungan kerja ke Morotai, Masrul meyakini bahwa KM Dorolonda dapat sandar di Pelabuhan Morotai. Ini didasarkan pada hitungan KM Lognus 6 yang memiliki tonase bobot mati (deadweight tonnage) sekitar 9.000 ton, sementara DWT KM Dorolonda hanya 3.000 ton. Sementara untuk panjang dermaga di Morotai mencapai 148 meter. Sedangkan, KM Dorolonda dengan panjang 146 meter dan KM Lognus 6 hanya 122 meter.

"Secara hitungan kasar, KM Dorolonda sangat memungkinkan untuk sandar di Morotai. Hasil kunjungan kerja ini, berikut pemeriksaan kami ke dermaga penumpang, akan kami laporkan dan menjadi bahan evaluasi untuk diusulkan ke Kementerian Perhubungan. Bila diterima, KM Dorolonda dapat mulai berlayar ke Morotai mulai 2021," tuturnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.