Seluruh Hotel BUMN Sudah Full Protokol Kesehatan

RM.id  Rakyat Merdeka - Siapa pun sepakat, berlibur adalah salah satu cara terbaik untuk melepaskan penat setelah lelah bekerja atau beraktivitas lainnya.

Namun, di tengah situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, kondisinya menjadi berbeda. Kita harus lebih cerdas dan ekstra waspada dalam memilih sarana transportasi menuju tempat wisata, ataupun obyek wisata itu sendiri. 

Pilihlah yang betul-betul ketat menjalankan protokol kesehatan, agar tak tertular atau menulari Covid kepada orang lain. 

Baca juga : KPU Minta Peserta Pilkada Patuhi Protokol Kesehatan

Terkait hal ini, Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau PT HIN Iswandi Said memastikan, seluruh hotel di bawah naungannya telah menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.

"Kita betul-betul mempersiapkan fasilitas hotel untuk menerima tamu-tamu dalam suasana pandemi," kata Iswandi saat Talk Show bertajuk "Protokol Kesehatan Terjaga, Liburan di Hotel Aman" yang digelar RMco.id, Rabu (28/10).

Iswandi menjelaskan, PT HIN menjalankan protokol kesehatan di 14 hotel dan resort yang ada di Jawa, Bali, dan Sumatera dalam tiga etape persiapan.

Baca juga : Sebelum Vaksin Tersedia, Bamsoet Ajak Setiap Warga Patuhi Protokol Kesehatan

Pertama, di tahap prestay. Di tahapan ini, seluruh hotel BUMN telah betul-betul melakukan sosialisasi protokol kesehatan. Baik melalui media sosial, dokumentasi, dan form booking dan semua hal yang menyangkut reservasi hotel yang akan dituju tamu.

"Kami juga bekerja sama dengan online travel agent, untuk menyampaikan informasi tentang protokol kesehatan," ujarnya.

Dari sisi internal, PT HIN rutin melakukan swab test rutin kepada karyawan hotel. "Kami pastikan, mereka dalam kondisi sehat. Semua hotel kita sudah mendapat sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability, Red)," imbuh Iswandi.

Baca juga : Genjot Pariwisata, Pengelola Hotel dan Pemda Harus Ketat Terapkan Protokol Kesehatan

Kedua, tahap instay. Dalam tahap ini, ruang publik, restoran dan kamar betul-betul diperhatikan. Tak boleh ada yang berkerumun.

Untuk makan pagi, tamu diberi pilihan. Apakah akan diantar ke kamar, atau ke restoran.  "Di restoran, harus melakukan pendataan, dan jaga jarak. Yang ada di restoran, kami batasi. Maksimal, cuma boleh 50 persen. Jadi, kalau mau makan ke restoran, harus bikin reservasi dulu," jelas Iswandi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.