Dark/Light Mode

BRIncubator Go Global 2020

BRI Bina Ratusan UMKM Siap Terjun

Kamis, 29 Oktober 2020 15:59 WIB
BRIncubator Go Global 2020 BRI Bina Ratusan UMKM Siap Terjun

 Sebelumnya 
Catur menegaskan, perlu adanya program intensif sebagai akselerasi bisnis UMKM yang dapat mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha muda binaan BRI yang memiliki daya saing lokal hingga mancanegara. "Kami juga akan terus konsisten untuk mengembangkan UMKM di Indonesia dengan melakukan berbagai program pemberdayaan dan pendampingan kepada UMKM dalam perannya sebagai Agent of Development,” imbuhnya.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menjelaskan, penentuan UMKM unggulan finalis BRIncubator Go Global dilakukan secara profesional oleh 17 juri dan mentor. Meski sudah memilih 10 terbaik, pihaknya menilai seluruh UMKM yang ikut program ini telah siap bertransformasi dalam menjalankan bisnisnya. "Mereka kini sudah siap masuk pasar global dan bekerja sama langsung dengan industri-industri besar,” ujarnya.

BRIncubator Go Global adalah program pelatihan dan bimbingan terhadap UMKM agar siap masuk dalam rantai pasok pasar nasional dan internasional. Program ini berisi kegiatan inkubasi, pendampingan (coaching, mentoring), dan kanalisasi distribusi produk UMKM.

Baca juga : Berkat Gojek, Ratusan Ribu UMKM Selamat Dari Pandemi

Dalam program ini, BRI telah membina UMKM terpilih yang bergerak di sektor kuliner, fashion, dan kerajinan. Pemilihan puluhan UMKM ini dilakukan atas indikator sikap, kematangan pelaku usaha untuk dibina dan dikembangkan, serta seberapa besar UMKM terkait siap melakukan digitalisasi dan adopsi teknologi dalam usahanya.

Di kesempatan tersebut, Menteri koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, pendekatan inkubasi merupakan langkah yang tepat dalam menciptakan UMKM yang unggul dan memiliki bisnis model. "Dampaknya sangat positif, sektor informal bisa lebih kokoh dan mampu menyerap tenaga kerja. Karena itu saya memberikan apresiasi kepada BRI atas inisiatifnya meluncurkan BRIncubator Go Global. Dan ke depan ini akan menjadi pendekatan pemerintah dalam mengembangkan UMKM," katanya.

Selain melalui inkubator, Teten bilang, UMKM unggul juga bisa dilahirkan dari kampus kampus dimana anak muda saat ini banyak yang berwirausaha atau menjadi entrepreneur.

Baca juga : Obat Kuat BI, Bikin Rupiah Makin Moncer

Apalagi saat ini Indonesia sangat membutuhkan munculnya wirausaha wirausaha baru mengingat syarat menjadi negara maju dalam satu negara setidaknya ada 4 persen wirausaha. Sementara rasio wirausaha Indonesia masih 3,74 persen, atau dibawah beberapa negara sekitar semisal Malaysia (mendekati 5 persen) atau Thailand yang sudah 8 persen.

Ia menjelaskan, melalui Undang-Undang Ciptaker pada dasarnya mendorong penciptakan lapangan kerja yang lebih luas terlebih saat ini ada sekitar 6,9 juta pengangguran, ditambah 3 juta pekerja yang terdampak Pandemi, dan angkatan kerja baru sebanyak 3 juta.

"Tiap tahun harus disediakan lapangan kerja sebanyak 13 juta. Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 5 persen pertahun pun itu tidak akan cukup besar menampung angkatan kerja yang ada. Karena itu wirausaha, UMKM adalah jawabannya," tegas Teten. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.