Dark/Light Mode

Obat Kuat BI, Bikin Rupiah Makin Moncer

Rabu, 20 Mei 2020 09:48 WIB
Nilai tukar rupiah kembali dibuka menguat pada Rabu (20/5) pagi. Ilustrasi
Nilai tukar rupiah kembali dibuka menguat pada Rabu (20/5) pagi. Ilustrasi

RM.id  Rakyat Merdeka - Nilai tukar rupiah kembali dibuka menguat pada Rabu (20/5) pagi. Mata uang Garuda menguat 15 poin atau 0,01 persen ke level Rp 14.755 per dolar Amerika Serikat (AS) dibanding penutupan kemarin di pasar spot.

Penguatan ini memberikan kekuatan rupiah yang moncer secara berturut-turut sejak awal pekan.

Naiknya nilai tukar rupiah ini juga diikuti dengan indeks dolar AS yang naik tipis 0,06 persen atau 0,059 poin ke posisi 99,430.

Baca juga : Pasca Restrukturisasi Kredit, Beban UMKM Ke Depan Makin Berat

Kemarin, rupiah ditutup menguat 70 poin di level Rp 14.780 per dolar AS di pasar spot. Dari kurs tengah, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah berada di level Rp 14.823 per dolar AS atau menguat 62 poin (0,41 persen).

"Dalam perdagangan hari ini kemungkinan rupiah akan kembali menguat di rentang Rp 14.750 hingga Rp 14.820," ujar Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim, Rabu (20/5).

Menurut dia, hal itu sejalan dengan langkah Bank Indonesia (BI) yang memutuskan mempertahankan suku bunga acuan sebesar 4,5 persen. Meski para pelaku pasar berekspektasi ada penurunan menjadi 4,25 persen.

Baca juga : Vaksin Moderna Bikin Rupiah Joss Pagi Ini

Keputusan BI dianggap sudah tepat dengan mempertahankan suku bunga acuan. Yang harus diperhatikan saat ini adalah, menambah stimulus baru seperti apa yang dilakukan oleh Bank Sentral Amerika dan Bank Sentral Eropa sehingga ada sinkronisasi antara bank sentral global.

Stimulus yang ia maksud itu berupa likuiditas perbankan dalam restrukturisasi kredit UMKM di lembaga keuangan hingga pemberian jasa giro atas Giro Wajib Minimum bank yang ada di BI.

"Selain itu, bisa juga dengan memperkuat operasi moneter dan pendalaman pasar keuangan syariah, atau mempercepat implementasi keuangan digital," ujarnya.

Baca juga : Pagi Hari ini, Rupiah Menguat Tipis

Hal lain yang berpengaruh ke depannya, kata Ibrahim, rencana pemerintah melonggarkan kebijakan PSBB terutama di DKI Jakarta yang menjadi barometer ekonomi nasional. Menurutnya itu berpeluang bagi pertumbuhan ekonomi untuk naik di kuartal kedua.

Sementara dari luar negeri, sentimen positif masih datang dari pelonggaran lockdown beberapa negara, kemajuan penemuan vaksin yang memberikan harapan terhadap Covid-19 segera berakhir, sehingga ekonomi dunia bisa pulih. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.