Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ekonomi Resmi Resesi

Menkeu Tenang, Rakyat Tegang

Jumat, 6 November 2020 06:47 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Instagram)
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Instagram)

 Sebelumnya 
Kemudian, investasi atau Pembentukan modal Tetap Bruto (PMTB) juga minus 6,48 persen. Lalu komponen konsumsi pemerintah yang hanya tumbuh 9,76 persen. Padahal pemerintah optimis ada di level 9,8-18,8 persen. Sedangkan ekspor minus 10,62 persen dan impor minus 21,86 persen.

BPS juga mencatat, dari 17 sektor lapangan usaha, hampir seluruhnya mengalami kontraksi. kontraksi dialami 10 lapangan usaha dan 7 sisanya masih tercatat tumbuh positif.

Bagaimana tanggapan Sri Mulyani dengan masuknya Indonesia ke jurang resesi? Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia ini tidak terlihat panik. Tetap kalem.

Menurutnya, dengan laporan BPS itu memperlihatkan ekonomi sudah mengalami perbaikan karena lebih baik dari kuartal sebelumnya. “Indonesia sudah melewati kondisi terburuk,” ujarnya.

Baca juga : Ekonomi Power Liquid Luncurkan dua Varian

Menurutnya, hampir semua indikator pembentuk Produk Domestik Bruto (PDB) dari sisi pengeluaran maupun lapangan usaha, mengalami perbaikan. Catatannya, sektor yang paling mengalami perbaikan adalah transportasi dan pergudangan, dari minus 30,8 persen di kuartal II menjadi minus 16,7 persen di kuartal III.

Sektor penyediaan makanan dan minuman juga membaik, dari minus 22 persen menjadi minus 11,9 persen. Begitu juga industri pengolahan dari minus 6,2 persen menjadi minus 4,3 persen.

Yang paling menggembirakan, kata Sri mulyani, adalah konsumsi yang terus membaik. Hal ini dikarenakan akselerasi belanja pemerintah di kuartal III sebesar 9,8 persen melalui realisasi berbagai Program Pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto berharap, perekonomian akan membaik pada kuartal IV. Dia menargetkan, ekonomi bisa tumbuh minus 1,6 persen hingga 0,6. artinya, ekonomi domestik diproyeksi kian membaik pada akhir tahun. Bahkan, keluar dari resesi ekonomi. “Kami harap tren pada kuartal IV 2020 bisa positif,” kata Airlangga dalam konferensi pers secara virual, kemarin.

Baca juga : Beasiswa Pendidikan Untuk Rakyat Kecil Perlu Diperluas

Menurut dia, apa yang terjadi di Indonesia sejalan dengan pergerakan ekonomi di negara lain. Amerika Serikat (AS) misalnya, ekonomi negara itu tercatat minus 2,9 persen atau membaik dari kuartal II 2020 yang terkontraksi hingga 9 persen. Lalu, ekonomi kawasan eropa juga membaik pada kuartal III 2020, yakni minus 4,3 persen. Sebelumnya, ekonominya anjlok hingga minus 15 persen pada kuartal II 2020.

Hal berbeda dikatakan Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira. Menurut dia, selain resmi resesi, laporan kuartal III ini justru menekankan bahwa perekonomian Indonesia berada dalam tekanan yang cukup berat. “Rakyat masih tegang,” ujarnya.

Menurut dia, rendahnya konsumsi masyarakat menunjukkan mereka be lum percaya terhadap penanganan Covid-19. Indikatornya, simpanan perban kan masih cukup tinggi.

Bhima juga menyebut belanja pemerintah belum mampu mendorong pemulihan ekonomi. apa dampaknya ke masyarakat? kata Bhima, pendapatan masyarakat menengah ke bawah turun signifikan. Bahkan akan lahir orang miskin baru. “Dengan penambahan jumlah pengangguran, rakyat harus mengencangkan ikat pinggang. makanya, harus siapkan dana darurat dan lebih banyak berhemat,” imbuhnya.

Baca juga : Ekonomi Mulai Pulih, Menkeu Happy

Bhima memprediksi, pertumbuhan di kuartal IV masih berada di level negatif, yakni berkisar minus 1,5 sampai minus 3,5 persen. adapun pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan berada di kisaran minus 2 persen hingga minus 3,5 persen. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.