Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

BI dan Bank Singapura Perkuat Kerja Sama Tukar Mata Uang

Jumat, 6 November 2020 06:30 WIB
Gubernur BI, Perry Warjiyo
Gubernur BI, Perry Warjiyo

RM.id  Rakyat Merdeka - Bank Indonesia (BI) memperpanjang kerja sama keuangan bilateral senilai 10 miliar dolar AS dengan Monetary Authority of Singapore (MAS). 

Kerja sama ini berlaku selama satu tahun. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko menerangkan, kerja sama ini telah berlangsung sejak November 2018 sebagai tindak lanjut dari kesepakatan antara Presiden Jokowi dan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong. 

“Tujuan utama kerja sama ini untuk mendukung stabilitas moneter dan keuangan di kedua negara,” kata Onny di Jakarta, kemarin. 

Kerja sama ini terdiri atas dua perjanjian, yaitu Local Currency Bilateral Swap Agreement (LCBSA), yang memungkinkan dilakukannya pertukaran mata uang lokal antara kedua bank sentral hingga senilai 9,5 miliar dolar Singapura atau Rp 100 triliun (sekitar 7 miliar dolar AS). 

Baca juga : Pertamina Lubricants Sabet 3 Penghargaan

Selain itu, lanjut Onny, Bilateral Repo Agreement (BRL), juga memungkinkan dilakukannya transaksi repo antara kedua bank sentral untuk mendapatkan likuiditas dalam dolar Amerika Serikat. 

Transaksi ini senilai 3 miliar dolar AS dengan menjaminkan obligasi pemerintah yang diterbitkan oleh negara-negara G3 (Amerika Serikat, Jepang dan Jerman) yang dimiliki oleh kedua bank sentral. 

“Kerja sama ini telah diperpanjang untuk pertama kali pada November 2019,” ujar Onny. 

Menurut dia, perpanjangan ini dikarenakan berbagai aspek kehidupan terganggu karena pandemi. Salah satunya aspek ekonomi. 

Baca juga : Pertamina Sabet Penghargaan Tertinggi

“Perpanjangan yang kedua ini, menunjukkan komitmen Indonesia dan Singapura saling mendukung, dalam rangka membangun kepercayaan terhadap kondisi perekonomian di masing-masing negara saat Covid-19 berlangsung,” jelas Onny. 

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo menekankan pentingnya sinergi antara kebijakan domestik dan kerja sama internasional. Ini dilakukan untuk meningkatkan resiliensi perekonomian, serta mendorong pemulihan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. 

“Khususnya di bidang moneter, fiskal, keuangan dan kesehatan, yang diambil oleh berbagai negara di dunia telah mendorong pemulihan ekonomi global,” ujarnya. 

Perry mengatakan, untuk terus mendorong program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), juga diperlukan dukungan kebijakan yang lebih terarah dan diprioritaskan untuk memulihkan produktivitas. Termasuk juga meningkatkan kapasitas perekonomian yang menyusut karena dampak pandemi Covid-19. 

Baca juga : BI Dan Singapura Perpanjang Kerja Sama Keuangan Bilateral

“Artinya, kerja sama multilateral sangat penting untuk memperkuat upaya bersama memerangi krisis kesehatan dan ekonomi saat ini,” kata Perry.[NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.