Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mandiri Institute: Bisnis Ritel Dan Restoran Mulai Siuman

Selasa, 24 November 2020 10:34 WIB
Industri ritel. (Foto: ist)
Industri ritel. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mandiri Institute melakukan monitoring aktivitas pada dua sektor bisnis yang paling terdampak Corona (Covid-19): ritel dan restoran. Hasilnya, transaksi kedua sektor itu mengalami pemulihan.

Riset yang dilakukan dari Juli-Oktober 2020 ini menggunakan metode live tracking, serta mengumpulkan data dari 7.217 lokasi toko dan 9.362 restoran di 8 kota besar. Sejumlah data menunjukkan adanya pemulihan meskipun tidak merata antar wilayah. 

Menurut Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono, sebagian ritel memang masih belum sepenuhnya kembali seperti periode pra Covid-19. Pasalnya, konsumen cenderung menaikkan rata-rata nilai transaksi namun mengurangi frekuensi kunjungan ke tempat belanja.

Baca juga : Dani Alves, Nyesel Banget Pernah Bela Juventus

"Berdasarkan analisa data Google Maps, kami menemukan bahwa angka kunjungan ke tempat belanja menurun tipis menjadi 52 persen di bulan Oktober, dari 57 persen di bulan September," jelasnya dalam keterangan, Selasa (24/11).

Kenaikan kunjungan ke pusat belanja terjadi di Bogor, seiring dengan adanya pelonggaran PSBMK. Sementara itu tingkat kunjungan ke restoran juga mengalami penurunan di bulan Oktober menjadi 47 persen dari 53 persen pada bulan sebelumnya. 

"Data menunjukkan bahwa meski sudah kembali memasuki PSBB transisi, dampak dari PSBB II di DKI masih terasa,” kata Teguh.   

Baca juga : JK Dan RR Sikut-sikutan

Analisis spasial juga menunjukkan ketimpangan dalam pemulihan kunjungan ke restoran. Di wilayah Jadetabek lanjutnya, pemulihan terjadi lebih cepat di daerah pemukiman penduduk seperti perbatasan Bekasi dan Tangerang.  

Dia mencontohkan, kunjungan ke restoran di daerah sekitar Jakarta seperti Tangerang, Bekasi dan Depok, sudah di atas 50 persen. Bogor, baik di pusat kota maupun  kawasan wisata, menunjukkan tren pemulihan yang lebih cepat. 

Di Surabaya, kunjungan berangsur pulih di daerah perumahan dan universitas. Sedangkan di Denpasar, masih belum menunjukkan pemulihan yang signifikan antara Juli dan Oktober 2020. 

Baca juga : BKPM: Investasi Di Jawa Dan Luar Jawa Mulai Berimbang

Berdasarkan riset yang telah dilakukan, Mandiri Institute menyimpulkan, ketimpangan tingkat kunjungan restoran akan berdampak pada ketimpangan dalam potensi bisnis UMKM yang bergerak ataupun terkait dengan di sektor restoran. Hal ini akan menjadi tantangan dalam mendorong pemulihan UMKM. 

Tantangan lain di sektor restoran adalah, upaya meningkatkan kepatuhan penerapan protokol kesehatan yang ketat di restoran- terutama untuk dine-in.

"Tanpa adanya kepatuhan masyarakat dan pelaku usaha, serta pengawasan dan penegakan aturan protokol kesehatan oleh pemerintah, minat masyarakat untuk dine-in di restoran masih akan rendah untuk ke depannya," pungkasnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.