Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Wapres Ma`ruf : Perekonomian Nasional Tumbuh Negatif, Peluang Produk Halal Masih Oke

Kamis, 26 November 2020 15:11 WIB
Wakil Presiden RI Maruf Amin. (Foto: Instagram)
Wakil Presiden RI Maruf Amin. (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menilai peluang untuk meningkatkan produksi produk halal masih ada, khususnya permintaan di tingkat global, meskipun kondisi perekonomian secara nasional mengalami pertumbuhan yang negatif.

“Walaupun tumbuh negatif, saya tetap melihat peluang bahwa permintaan produk halal global masih tetap dapat dimanfaatkan, mengingat ekspor produk halal kita yang masih kecil,” kata Ma’ruf Amin dalam Indonesia Islamic Festival (IIFEST) 2020 webinar series, Kamis (26/11).

Baca juga : Seminar Internasional Berbagi Pengalaman Regulasi di Asia

Ma'ruf mengatakan ekonomi syariah juga terdampak pandemi Covid-19, seperti halnya kegiatan ekonomi konvensional. Namun, secara global, perlambatan ekonomi Islam tidak lebih parah dibandingkan pertumbuhan ekonomi dunia secara keseluruhan, katanya.

"Pertumbuhan ekonomi dunia, pada masa pandemi Covid-19 di tahun 2020, diperkirakan mengalami kontraksi 5,2 persen; sedangkan ekonomi Islam global hanya mengalami kontraksi 2,5 persen," ungkap Ma'ruf.

Baca juga : Kapolri Perintahkan Kasatwil Tindak Tegas Pelanggar Prokes

Ia menambahkan pertumbuhan industri makanan dan minuman halal secara global hanya mengalami kontraksi sebesar 0,2 persen, yang diikuti dengan sektor kosmetik 2,5 persen dan busana muslim 2,9 persen.

Merujuk pada The State of the Global Islamic Economy Report. "Ekonomi Islam global, sebelum terjadi pandemi, diperkirakan mencapai 3,2 triliun dolar AS pada 2024. "Pasca pandemi, itu diperkirakan masih akan mencapai 2,4 triliun dolar AS pada 2024, dan itu cukup besar untuk kita manfaatkan," ungkap Ma'ruf.

Baca juga : MPR Dorong Etika Berbangsa Diatur Dalam Undang-Undang

Ma'ruf mengatakan di Indonesia, ekonomi syariah memiliki potensi sebagai salah satu pilar untuk memulihkan perekonomian nasional. Oleh karena itu, upaya untuk menggeliatkan kembali ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia setelah pandemi berakhir sangat penting untuk mendorong kebangkitan ekonomi nasional. "Peluang ini harus kita manfaatkan agar pemulihan ekonomi Nasional terbantu," pungkas Ma'ruf. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.