Dibuka Loyo, Rupiah Butuh Vaksin

RM.id  Rakyat Merdeka - Awal pekan rupiah dibuka di level Rp 14.102 per dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah melemah 0,16 persen dibandingkan perdagangan Jumat (11/12) sore di level Rp 14.080 per dolar AS.

Namun hal berbeda, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Yen Jepang naik 0,02 persen, dolar Singapura menguat 0,12 persen, dolar Taiwan juga naik 0,02 persen.

Baca juga : Etika Dan Politisasi Vaksin

Indeks dolar terhadap sekeranjang enam mata uang utama berdiri di 90,767, mendekati level terendah 2,5 tahun. Diduga dolar masih berada di bawah tekanan karena ekspektasi bahwa suku bunga AS akan tetap rendah untuk waktu yang lama.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,35 persen ke level Rp 17.108, terhadap dolar Australia juga merah 0,23 persen di level Rp 10.625, dan terhadap yuan China juga melemah 0,37 persen di level Rp 2.162.

Baca juga : Fulham Vs Liverpool, Duel Menuju Puncak

Kepala Riset Monex Investindo, Ariston Tjendra memprediksi, rupiah bisa saja menguat hari ini dengan sentimen positif dari persetujuan penggunaan darurat vaksin Pfizer oleh Food and Drug Administration (FDA) AS.

"Persetujuan ini menyusul persetujuan yang sudah diberikan oleh Inggris, Kanada dan Bahrain. Penggunaan vaksin bisa mempercepat pemulihan ekonomi global," ucapnya, Senin (14/12).

Baca juga : Loyo Lagi, Rupiah Butuh Suntikan Vitamin

Ia juga memperkirakan nilai tukar emerging market juga terlihat menguat terhadap dolar AS pagi ini.Ia melihat, sepanjang hari ini potensi pergerakan rupiah di kisaran Rp 14.000-14.150 per dolar AS. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.