Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sudah Sesuai Misi Pemerintah

Program Permodalan UMKM Pertamina Tembus Rp 3,5 Triliun

Rabu, 16 Desember 2020 20:58 WIB
VP CSR SMEPP Management Pertamina, Arya Dwi Paramita saat menjadi nara sumber pada webinar bertajuk ``UMKM Bangkit Dorong Penggunaan LPG Nonsubsidi`` yang diselenggarakan Dunia Energi di Jakarta, Rabu (16/12).
VP CSR SMEPP Management Pertamina, Arya Dwi Paramita saat menjadi nara sumber pada webinar bertajuk ``UMKM Bangkit Dorong Penggunaan LPG Nonsubsidi`` yang diselenggarakan Dunia Energi di Jakarta, Rabu (16/12).

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pertamina (Persero), bersinergi dengan para pemangku kepentingan, termasuk Pemerintah dan Perguruan Tinggi, memperkuat peran usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Hal ini merupakan perwujudan dari komitmen tinggi Pertamina dalam mengimplementasikan program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan mengacu pada standar ISO 26000. Pertamina juga memberikan bantuan permodalan bagi UMKM yang masuk dalam Sustainable Develpment Goals (SDG’S) nomor delapan.

VP CSR SMEPP Management Pertamina, Arya Dwi Paramita mengungkapkan, sejak 1993, Pertamina menjalankan program kemitraan, sebuah program untuk membantu pelaku usaha dan mitra binaan dalam menjalankan kegiatan usaha produktif.

Program Kemitraan yang dijalankan Pertamina ini tidak hanya sekadar menyalurkan pinjaman modal usaha, tetapi juga melakukan pendampingan, evaluasi dan berbagai pelatihan.

"Muaranya adalah agar pelaku usaha bisa mandiri, bertumbuh dan usaha yang dijalankan berkelanjutan,” ujar Arya saat menjadi nara sumber pada webinar bertajuk “UMKM Bangkit Dorong Penggunaan LPG Nonsubsidi” yang diselenggarakan Dunia Energi di Jakarta, Rabu (16/12).

Nara sumber lain dalam webinar adalah Asisten Deputi Penyuluhan Kementerian Koperasi dan UKM Bagus Rachman, Dosen Administrasi Bisnis FISIP Universitas Padjadjaran Healthy Nirmalasari, dan Yeni Arzah, UMKM Mitra Binaan Pertamina Program Pinky Movement dari Kabupaten Passer, Kalimantan Timur.

Baca juga : Kado HUT Ke-63, SPBU Listrik Komersial Pertama Pertamina Resmi Beroperasi

Pertamina telah menyalurkan pinjaman modal usaha kepada 64 ribu pelaku usaha yang menjadi mitra binaan Pertamina. Total akumulasi dana yang disalurkan sejak 1993 mencapai sebesar Rp 3,5 triliun.

“Ini merupakan program pada tingkat tertinggi dari siklus pemberdayaan masyarakat. Kami melakukan pembinaan dan mempertemukan mitra binaan dengan ekosistemnya sehingga ketika mereka sudah benar-benar lepas, mereka sudah bisa mandiri dan diharapkan terus bertumbuh dan berkelanjutan,” demikian jelas Arya.

Program Kemitraan Pertamina sampai akhir November 2020 telah menyalurkan sebesar Rp 241 miliar kepada 2.199 pelaku usaha kecil.

Lebih lanjut, Arya mengatakan, tahun ini Pertamina merilis program Pinky Movement, yaitu program yang diarahkan khusus untuk pelaku usaha yang menjalan usaha perdagangan LPG dan juga pelaku usaha di bidang kuliner dan usaha kecil lainnya yang menggunakan LPG sebagai sumber energi.

Sebagai perusahaan milik negara, Pertamina memiliki tanggungjawab ikut membantu perekonomian masyarakat melalui penguatan di sektor UMKM maupun koperasi sebagaimana amanat yang tertuang dalam Undang-undang BUMN Nomor 19 Tahun 2003.

Tanggungjawab yang dijalankan Pertamina dalam Program Kemitraan benar-benar dilakukan melalui beberapa tahapan, dimulai dari pemetaan potensi, untuk menentukan jenis usaha yang sesuai dengan kebutuhan setempat, pengembangan potensi kemudian memberikan fondamen ekonomi berupa permodalan.

Baca juga : Dukung Program Perubahan Iklim, Jerman Pinjami Indonesia Rp 2,16 T

“Kami juga melakukan pendampingan kepada mereka,” katanya.

Bagus Rachman mengatakan program permodalan UMKM yang dilakukan Pertamina sejalan dengan misi pemerintah khususnya Kementerian Koperasi dan UKM, dimana target yang tertuang dalam Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yakni menumbuhkan kewirausahaan nasional, industri kecil dengan bersinergi dengan Kementerian lain ataupun badan usaha baik nasional maupun swasta.

Kementerian Koperasi dan UKM, sudah mengalokasikan anggaran sebesar 123, 46 triliun untuk UMKM. Dana tersebut tidak termasuk 12 juta UMKM yang mendapatkan bantuan langsung dari pemerintah agar bisa survive karena pandemi covid-19.

“Bantuan untuk UMKM agar terus survive di tengah pandemi ini, agar bisa bertahan dalam empat bulan. Sejak September sampai Desember 2020,” jelas dia lagi.

Dia berharap sinergi Kementerian Koperai dan UMKM dengan Pertamina terkait pemberdayaan koperasi dan UMKM di bidang energi, pemerataan energi nasional, distribusi gas dan juga minyak.

“Kita ingin agar koperasi dan UMKM, bisa naik level, ke jenjang lebih tinggi, sehingga ikut mendukung terhadap perekonomian masyarakat,” ujarnya.

Baca juga : RI Dan Swiss Teken Project Pengembangan Energi Terbarukan

Healthy Nirmalasari mengatakan ada beragam dukungan dan stimulus oleh kementerian, BUMN dan swasta untuk keberlanjutan usaha UMKM, tidak hanya menggelontorkan dana.

Tantangannya adalah bagaimana UMKM bisa mandiri, terkait program pengembangan teknis dan kepemimpinan dari wirausahawan. Bukan hanya dana terserap, produksi meningkat, tapi UMKM tersebut bertumbuh sehingga kebermanfaatannya terasa.

“Salah satunya adalah banyak tenaga kerja yang terserap,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.