Dark/Light Mode

Dukung Program Perubahan Iklim, Jerman Pinjami Indonesia Rp 2,16 T

Selasa, 8 Desember 2020 23:12 WIB
Duta Besar Jerman untuk Indonesia Peter Schoof (kanan) dan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman usai penandatanganan perjanjian kerja sama keuangan. (Foto Harian Rakyat Merdeka/Kedubes Jerman)
Duta Besar Jerman untuk Indonesia Peter Schoof (kanan) dan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman usai penandatanganan perjanjian kerja sama keuangan. (Foto Harian Rakyat Merdeka/Kedubes Jerman)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia dan Jerman menandatangani perjanjian kerja sama keuangan dengan nilai 126,5 juta euro (sekitar Rp 2,16 triliun) yang menandai permulaan sejumlah proyek kedua negara. Dana pinjaman tersebut berasal dari Kementerian Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Jerman (BMZ) melalui Bank Pembangunan Jerman, KfW.

Penandatanganan itu dilakukan Duta Besar Jerman untuk Indonesia Peter Schoof dan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan RI Luky Alfirman, di Gedung Kementerian Keungan, Jakarta, Selasa (8/12/12).

Kerja sama Indonesia-Jerman yang sudah berlangsung 60 tahun lamanya, kini semakin diperluas dengan dua proyek baru di bidang energi dan perlindungan lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati. Kerja sama ini diharap bisa mendukung upaya Indonesia mencapai Agenda 2030: Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan proyek Indonesia-Jerman dalam Program Dukungan Hutan Sosial.

Baca juga : Terapkan ESG Framework, Pertamina Pionir Transisi Energi Indonesia

Program Dukungan Hutan Sosial untuk mendukung Indonesia dalam usaha ambisiusnya menetapkan 12,7 juta hektar hutan sosial di Nusantara. Program ini juga untuk mendukung instansi berwenang maupun masyarakat dalam menerapkan model pengelolaan hutan yang berkelanjutan secara sosial, ekologis, dan ekonomi.

Proyek ini akan didanai melalui hibah senilai 11,5 juta euro dari Bank Pembangunan Jerman, KfW dan dilaksanakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di sejumlah lokasi terpilih di Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Jawa Barat.

"Sebagai salah satu Mitra Pembangunan Global Jerman, Indonesia adalah pemain kunci dalam menghadapi isu-isu pembangunan global. Jerman mendukung tekad Indonesia untuk mencapai Agenda 2030 dan komitmennya terhadap mitigasi perubahan iklim," kata Duta Besar Jerman untuk Indonesia Peter Schoof.  

Baca juga : Swiss Jajaki Kerja Sama Pelayanan Kesehatan Digital Dengan Indonesia

Selain itu, Jerman mendukung pinjaman dengan tarif preferensial untuk proyek 1.000 Pulau – Program Energi Terbarukan untuk Elektrifikasi, Fase III (1000 Islands – Renewable Energy for Electrification Programme (REEP), Phase III) mencakup perpanjangan program REEP. Program yang menjadi  solusi penyediaan listrik berbasis energi terbarukan untuk pulau-pulau kecil. Secara keseluruhan tujuannya adalah memajukan energi hijau yang ramah iklim di pulau-pulau kecil dan kawasan terpencil di Indonesia.

Sebelumnya, fase pertama dan kedua Program REEP masing-masing terfokus pada sistem berbasis sel surya dan mikrohidro. Sementara fase ketiga program akan terfokus pada meningkatkan skala kedua teknologi ini lebih lanjut. Karenanya, fase ketiga proyek ini akan mendapatkan pinjaman preferensial dari Bank KfW senilai hingga 115 juta euro atau sekitar 1,96 juta triliun.

"Indonesia telah bekerja sama puluhan tahun lamanya dengan Jerman. Kita memiliki riwayat kerja sama yang panjang dan menyambut hangat kelanjutan kerja sama kami yang sukses dalam hal mencari solusi berkelanjutan untuk isu-isu pembangunan utama di Indonesia maupun di tataran global,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan RI Luky Alfirman.

Baca juga : Dubes Ishii Pamitan, Bagikan Kenangan Manis Tentang Indonesia

Kerja sama pembangunan Indonesia-Jerman telah berlangsung sejak 1958. Sejak saat itu, Jerman telah mendukung Indonesia dalam berbagai bentuk kontribusi terhadap pembangunan negara. Pada saat ini, Jerman mendukung Indonesia dalam sejumlah titik fokus yaitu energi, pembangunan ekonomi berkelanjutan/pendidikan dan pelatihan teknis dan vokasi, serta perlindungan lingkungan.

Selain itu, tata pemerintahan dan kerja sama sektor swasta tetap menjadi pilar-pilar utama dalam kerja sama pembangunan Indonesia-Jerman.[MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.