Dark/Light Mode

PT PII Dukung PLN Bangun Proyek Jaringan Distribusi Indonesia Timur

Kamis, 17 Desember 2020 13:39 WIB
Penandatanganan Perjanjian Penjaminan Pemerintah melalui Kemenkeu dan PT PII kepada PT PLN (Persero) pembiayaan proyek pembangunan Jaringan Distribusi Kalimantan, Maluku, dan Papua, Rabu (16/12) lalu. (Foto: Ist)
Penandatanganan Perjanjian Penjaminan Pemerintah melalui Kemenkeu dan PT PII kepada PT PLN (Persero) pembiayaan proyek pembangunan Jaringan Distribusi Kalimantan, Maluku, dan Papua, Rabu (16/12) lalu. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) (Persero) terus mendukung percepatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan nasional wilayah Indonesia bagian Tengah dan Timur.

Salah satunya, dilakukan penandatanganan Perjanjian Penjaminan Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan PT PII atas Pinjaman Langsung (Direct Lending) dari Asian Development Bank (ADB) kepada PT PLN (Persero) untuk pembiayaan proyek pembangunan Jaringan Distribusi Kalimantan, Maluku, dan Papua, Rabu (16/12) lalu.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (PPR) Kemenkeu Luky Alfirman menyatakan pemerintah melalui Kementerian Keuangan dan SMV Kementerian Keuangan PT PII tetap konsisten melanjutkan percepatan pembangunan infrastruktur. Termasuk pada proyek Jaringan Distribusi PT PLN ini.

Baca juga : PT PII Jamin Proyek Penyediaan Air Minum Kota Pekanbaru

Dengan memberikan dukungan melalui penjaminan pemerintah pada proyek ini, kata dia, Kemenkeu bersama PT PII mendukung PT PLN dalam meningkatkan rasio elektrifikasi nasional yang nantinya dapat dinikmati oleh masyarakat di Kawasan timur ini.

"Dukungan dari lembaga pembiayaan multilateral seperti ADB dan KfW juga menunjukkan kepercayaan dan dukungan stakeholder internasional kepada pemerintah Indonesia dalam mengembangkan infrastruktur yang berdampak luas pada ekonomi dan masyarakat utamanya di kawasan Indonesia Timur," ujar Lucky dalam keterangannya, Kamis (17/12).

Direktur Utama PT PII M. Wahid Sutopo menjelaskan, lewat penjaminan pemerintah pada proyek ini, PT PII bersama Kemenkeu, berkomitmen untuk mendukung pengembangan infrastruktur listrik utama di wilayah Indonesia Timur.

Baca juga : Festival Diskon Nasional : Bangkitkan Sektor UMKM Untuk Indonesia Maju

"Seperti yang kita ketahui, wilayah Indonesia Timur memiliki potensi besar untuk memacu sumber pertumbuhan ekonomi, di sektor perikanan, agro-industri, dan pariwisata. Peran PII dalam skema Penjaminan Pemerintah diharapkan dapat mendukung perluasan akses pada jaringan listrik di wilayah-wilayah Timur," ujar Sutopo.

Sementara Direktur Keuangan PT PLN, Sinthya Roesly mengakui, kerja keras yang dihasilkan dari awal hingga ditandatanganinya proyek ini bukan hanya kerja keras PT PLN. Namun juga dari instansi yang terlibat yaitu Kemenkeu, PT PII, ADB dan KfW Bank.

"Kami berharap proyek ini dapat berjalan dengan baik dan lancar sehingga dapat berkontribusi meningkatkan kebutuhan rasio elektrifikasi nasonal untuk masyarakat di wilayah timur," tandasnya.

Baca juga : HSBC Sustainability Dukung Pemulihan Ekonomi Indonesia

Untuk diketahui, keberadaan proyek ini diproyeksi menambah jangkauan layanan listrik hingga 6,7 juta pelanggan di wilayah Kalimantan, Maluku, dan Papua. Proyek ini juga mempercepat upaya pemerintah meningkatkan rasio elektrifikasi nasional dengan menjalankan program melistriki 433 desa di Wilayah Timur Indonesia, khususnya daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Pembiayaan dari ADB kepada PT PLN ini menerapkan skema Result Based Lending (RBL), salah satu bentuk dari pembiayaan kreatif dan relatif baru yang fokus pada hasil yang spesifik dan terukur. Melalui skema ini, dimungkinkan adanya percepatan alih teknologi, penggunaan energi bersih, penguatan kelembagaan dan peningkatan kinerja PT PLN, baik dari sisi teknis maupun administratif, sehingga dapat memberikan manfaat lebih besar kepada masyarakat di bidang ketenagalistrikan.

Selain itu, di waktu yang sama, dilakukan penandatanganan perjanjian penjaminan dengan KfW Bank, sebuah lembaga pembiayaan pembangunan milik Pemerintah Jerman, atas pembiayaan melalui Pinjaman Langsung (Direct Lending) dari KfW kepada PT PLN untuk proyek pembangunan Jaringan Distribusi Sulawesi dan Nusa Tenggara. Proyek ini diharapkan meningkatkan jangkauan listrik kepada kurang lebih 7,7 juta pelanggan di wilayah Nusa Tenggara dan Sulawesi. [MRA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.