Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pengangguran Di DKI Terbesar Di Indonesia

Senin, 14 Desember 2020 03:37 WIB
Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DKI Jakarta, Hedy Wijaya. (Foto: Istimewa)
Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DKI Jakarta, Hedy Wijaya. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Angka pengangguran di Jakarta melonjak menjadi tertinggi nasional. Per Agustus angkanya mencapai 572.780 orang. Pemprov DKI Jakarta berharap pengusaha bisa mengatasinya dengan membuka industri padat karya agar bisa menyerap banyak tenaga kerja.

Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DKI Jakarta, Hedy Wijaya menjelaskan, mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jakarta, tertinggi dibandingkan provinsi lainnya.

“Mohon maaf angka di Provinsi DKI ini nomor 1 dengan jumlah pengangguran terbanyak di Indonesia,” ungkap Hedy, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Hedy mengatakan, pihaknya sedang mencari solusi untuk mengatasinya. Ditargetkannya, angka pengangguran tahun depan harus bisa turun agar tidak menimbulkan masalah sosial.

“Target di tahun 2021 minimal kami bisa menekan pengangguran. Walaupun jumlahnya sedikit, setidaknya bisa kami tekan dekat kisaran 10,905 persen di tahun 2021,” harapnya.

Dia menuturkan, selama ini pihaknya rutin menjalankan program pelatihan dan keterampilan. Pada masa normal, jumlah peserta pelatihan sampai 9.000 orang per tahun. Namun, karena keterbatasan anggaran, Pemprov DKI melakukan efisiensi program.

Baca juga : PDIP Cetak 5 Kemenangan Di Bali, Koster Puji Tangan Dingin Prananda

Hedy berharap, di tengah pandemi ini pelaku industri membuka lapangan kerja baru yang bersifat padat karya yang bisa menyerap banyak tenaga kerja.

“Kami menyadari sekarang tenaga kerja manusia bisa digantikan mesin. Tetapi dalam situasi sekarang alangkah baiknya jika tenaga kerja manusia yang diutamakan,” ingatnya.

Ekonom sekaligus Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati menjelaskan, industri di DKI Jakarta kebanyakan bergerak di sektor jasa. Sehingga, saat DKI Jakarta melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), secara otomatis banyak perusahaan yang tutup dan mengakibatkan banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK).

“DKI pasti (terbanyak) karena DKI sektor utama jasa. Kedua DKI yang melakukan PSBB dibandingkan daerah yang lain, dan DKI nggak memungkinkan setengah-setengah,” kata Enny.

Selain itu, Enny menerangkan, pergerakan investasi selama pandemi, mengalami penurunan. Sebagian perusahaan manufaktur melakukan realokasi atau berpindah ke luar DKI Jakarta.

Enny meyakini, jumlah TPT melebihi data yang dirilis oleh BPS sebanyak 9,77 juta. Sebab, karyawan yang dirumahkan tidak masuk dalam TPT. “Contoh perhotelan saja banyak yang dirumahkan, nah itu bukan masuk TPT,” jelasnya.

Baca juga : Prudential Luncurkan Inovasi Terbaru dan Pertama di Industri Investasi

Dia menuturkan, angka TPT di DKI Jakarta dapat cepat menurun jika Pemprov DKI Jakarta mampu mengendalikan kurva persebaran Covid-19. Oleh karena itu, ia menyarankan agar Pemprov DKI lebih mengoptimalkan pengendalian terhadap pandemi Covid-19.

“Itu banyak yang langsung aktif kembali, perkantoran, bisnis dan dengan sendirinya normal. Tapi kalo tidak terkendali ya nggak kembali normal,” ucapnya. 

Serap Produk UMKM

Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Isnawa Adji mengatakan, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) saat ini menjadi andalan untuk menyerap tenaga kerja. Karena itu, untuk membantu UMKM berkembang dibutuhkan peran pelaku usaha besar. Menurutnya, banyak UMKM yang menghasilkan produk berkualitas, namun, kesulitan dalam memasarkan.

“Perusahaan besar bisa membantu untuk menyerap produk UMKM,” harapnya.

Dia mengapresiasi perusahaan yang menyalurkan program Corporate Social Responsibilty ke lingkungan sekitar perusahaan. Salah satunya, yakni PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PII yang menyalurkan CSR ke UMKM di wilayah Kuningan Barat, Mampang, Jakarta Selatan.

Baca juga : Gibran Cagub DKI Disuarakan Netizen

Dia mengungkapkan, ada 117 pelaku UMKM yang mendapatkan pelatihan digital marketing dan digital branding. Bahkan, pelaku UMKM tersebut kini memiliki situs belanja sendiri untuk memperluas pemasaran produknya.

“Kolaborasi pemerintah, pelaku usaha dan UMKM seperti di Kelurahan Kuningan Barat ini, mampu meningkatkan perekonomian warga,” jelasnya.

Direktur Utama PT PII, Muhammad Wahid Sutopo berharap, kegiatan ini memberikan manfaat yang maksimal kepada masyarakat, dan bisa menjadi inspirasi bagi pihak lain, untuk dapat melaksanakan kegiatan pelatihan serupa.

“Insya Allah di tahun-tahun mendatang ada lagi program (dari PT PII) terkait pemberdayaan masyarakat, dan dapat dilakukan secara berkesinambungan,” harapnya.

Salah satu peserta pelatihan, Asih mengaku sangat bersyukur telah diberikan pelatihan digitalisasi UMKM. Dengan adanya pelatihan tersebut, ia menjadi tahu bahwa media sosial seperti Facebook dan Instagram dapat dimanfaatkan untuk memasarkan produk. [JAR]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.