Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

BI Masih Optimis, Bank Dunia Suram

Minggu, 27 Desember 2020 06:03 WIB
Ilustrasi Bank Indonesia. (Foto : Istimewa).
Ilustrasi Bank Indonesia. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Proyeksi Bank Indone­sia (BI) terkait pertumbuhan Ekonomi RI 2021 tak sesuram Bank Dunia (World Bank).

BI masih optimis, pertum­buhan ekonomi tahun depan bisa tembus di kisaran 4,8 hingga 5,8 persen.

Sementara Bank Dunia memperkirakan pertum­buhan ekonomi Indonesia 2021 hanya positif di angka 3,1 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut, optimisme ini merujuk pada perbaikan pertum­buhan ekonomi domestik.

Baca juga : RI Masih Butuh Banyak Tampungan Air Baru

Pihaknya memperkirakan pertumbuhan ini akan terus ber­langsung secara bertahap dan meningkat pada tahun 2021.

“Perkembangan tersebut terindikasi pada berlanjutnya kinerja positif sejumlah in­dikator di November 2020,” ujar Perry.

Perry menyebut, ada tiga hal yang membuatnya begitu yakin atas prediksi itu. Per­tama, sumber PDB (Produk Domestik Bruto) akan se­makin baik di tahun depan.

Salah satunya adalah ki­nerja ekspor yang baik di ujung tahun ini dan tahun depan yang semakin baik. Kondisi ini didukung oleh pertumbuhan global yang akan baik.

Baca juga : Bursa Mensos, Risma Banyak Saingannya

“2021 PDB global kami perkirakan 5 persen. Jauh lebih baik dari tahun ini yang -3,8 persen,” katanya.

Yang kedua, kata Perry, program vaksinasi Corona. Diyakini bisa mengembali­kan mobilitas manusia. Dengan begitu, aktivitas ekonomi akan kembali pulih.

Vaksinasi ini istilah kami prasyarat dalam mendukung pe­mulihan ekonomi. BI juga ber­partisipasi dalam pembiayaan vaksinasi melalui mekanisme burden sharing,” jelasnya.

Faktor ketiga, sinergi ke­bijakan antara pemerintah, BI, Otoritas Jasa keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), perbankan dan dunia usaha.

Baca juga : Vaksin Gratis Vs Bayar Sendiri

“Sumber PDB, vaksi­nasi dan sinergi kebijakan nasional ini mendukung optimisme kami ekonomi di 2021 bisa pulih dengan tetap jaga stabilitas makro ekonomi,” tutupnya.

Seperti diketahui, Country Director Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Satu Kahkonen mengata­kan, pertumbuhan ekonomi Indonesia mungkin hanya 3,1 persen pada tahun 2021 dan 3,8 persen pada tahun 2022.

Prediksi ini di bawah ske­nario awal di kisaran 4-5 persen. Menurutnya, predik­si ini bisa menurun akibat diperketatnya pembatasan mobilitas di Indonesia.

“Juga dipengaruhi me­lemahnya pertumbuhan dan harga-harga komoditas di tingkat global, serta kece­patan pemulihan yang tidak merata di semua sektor,” kata Kahkonen. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.