Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Diharapkan Jadi Daya Tarik Wisatawan Asing

Menkes Baru Diyakini Bisa Perkuat Holding RS BUMN

Selasa, 29 Desember 2020 06:47 WIB
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. (Ist)
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. (Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pembentukan Holding Rumah Sakit Badan Usaha Milik Negara (RS BUMN), diharapkan tidak hanya merebut konsumen di dalam negeri, tetapi juga pasar global.

Pengamat ekonomi dari Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Abra Talattov mengungkapkan, di era pandemi Covid-19 ini, semua sektor industri dituntut bisa menangkap peluang bisnis. Tidak terkecuali, sektor Rumah Sakit.

Abra mencontohkan, Pemerintah Singapura (melalui Bandara Changi) berhasil memanfaatkan momentum pandemi ini untuk menjadi pusat distribusi atau hub vaksin Corona untuk Asia Tenggara.

Menurutnya, Holding RS BUMN juga harus bisa menangkap potensi yang sama. Holding RS BUMN harus didorong untuk menjangkau wisatawan asing, selain memprioritaskan layanan kesehatan domestik.

“Itu bisa dimulai dengan merajai dulu pasar regional. Bagaimana orang Indonesia yang mencari wisata kesehatan di luar negeri, bisa dilayani oleh holding ini,” terang Abra kepada Rakyat Merdeka.

Baca juga : Bed Dan Perawat Di RS Ditambah

Selama ini, lanjut Abra, banyak warga Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri. Selain karena kualitas yang lebih baik, layanan dan fasilitas kesehatan di luar negeri, menawarkan biaya yang lebih terjangkau.

Dia berharap, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin (BGS) yang sebelumnya menjadi Wakil Menteri BUMN, bisa memperkuat pembentukan Holding RS BUMN.

“Kita harapkan Menkes bisa ikut mendorong wisatawan asing untuk berobat ke Indonesia,” harapnya.

Manager Corporate Communication PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (Pertamedika IHC) Ken Andarini mengungkapkan, saat ini pembentukan Holding RS BUMN masih berada di fase ketiga. Yakni, perjanjian kerja sama operasional Pertamedika IHC, selaku induk holding, dengan sejumlah RS BUMN lain.

“Untuk kelanjutannya, pembahasan masih di top level pimpinan. Terakhir, sudah ada kerja sama juga dengan Rumah Sakit Pendidikan UI (Universitas Indonesia). Semoga kerja sama seperti ini juga diikuti yang lainnya,” jawab Ken Andarini kepada Rakyat Merdeka.

Baca juga : Tito Tak Sedang Menakut-nakuti

Untuk diketahui, percepatan pembentukan holding RS BUMN ini telah didelegasikan Menteri BUMN Erick Thohir kepada BGS, yang kala itu menjabat Wakil Menteri BUMN I.

“Sekarang mungkin sedang masa transisi. Penggantinya Pak Budi, yaitu Pak Pahala Mansury diharapkan bisa memberi update terbaru,” bebernya. Pembentukan Holding RS BUMN telah menjadi salah satu prioritas Kementerian BUMN.

Menteri Erick menilai, penunjukan BGS sebagai Menkes merupakan hal baik, mengingat rencana program vaksinasi Covid-19 yang akan dijalankan Pemerintah.

Apalagi, BGS telah menjadi bagian dalam Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional.

“Beliau memiliki kompetensi dalam mewujudkan keberhasilan program vaksinasi Covid-19. Insya Allah beliau amanah, mampu memimpin serta mengakselerasi kemajuan kita semua dalam memulihkan kesehatan, dan mengakhiri pandemi Covid19,” ucap Erick dalam keterangan resminya.

Baca juga : Menkes Dan Dirut BPJS Puji Tema HUT Partai Golkar

Dengan mengintegrasikan seluruh RS milik perusahan pelat merah, diharapkan adanya satu unit usaha yang bisa menjadi pemimpin pasar di industri kesehatan di Tanah Air.

Sejauh ini, BUMN yang memiliki bisnis rumah sakit antara lain PT Pertamina (Persero), PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni, PT Aneka Tambang (Antam), PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, PT Pindad (Persero), PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo, PT Pelindo III (Persero), dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Selain itu, perusahaan pelat merah lain yang juga memiliki bisnis fasilitas kesehatan meski tak sebesar perseroan lain, yakni PT Timah (Persero), PT Perkebunan Nusantara/PN III (Persero), PT Pelindo I dan PT Bukit Asam (Persero). [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.