Dark/Light Mode

Investasi Meroket, Rupiah Melesat

Senin, 26 Oktober 2020 09:35 WIB
Investasi Meroket, Rupiah Melesat

RM.id  Rakyat Merdeka - Nilai tukar rupiah pagi ini, dibuka dengan angka Rp 14.655 per dolar AS. Atau menguat cukup tipis sebesar 0,03 persen ke angka Rp 14.655 per dolar Amerika Serikat (AS), dibanding akhir pekan lalu yang berada di posisi Rp 14.660 per dolar AS.

Penguatan nilai mata uang terhadap dolar AS juga dialami won Korea di level 0,38 persen, dan pesso Filipina 0,17 persen. 

Sedangkan mayoritas mata uang Asia lainnya, anjlok. Yen Jepang yang susut 0,13 persen, menjadi mata uang Asia terlemah.

Baca juga : Juventus Vs Verona, Racik Ulang Strategi

Sementara indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia ada di posisi 92,88, naik dari akhir pekan lalu yang ada di 92,76.

Pergerakan rupiah terhadap euro terpantau menguat 0,41 persen sebesar Rp 17.357, terhadap dolar Australia menguat 0,43 persen di level Rp 10.441 dan terhadap yuan China naik 0,45 persen di level Rp 2.195.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi, rupiah bakal menguat tajam saat penutupan, dengan angka 10-60 poin di level Rp 14.610-14.690 per dolar AS.

Baca juga : Investasi Triwulan III Rp 209 T, BKPM: Masa Kritis Sudah Terlewati

Ibrahim menengarai, penguatan nilai rupiah ini tak lepas kenaikan realisasi investasi yang masuk ke Indonesia pada kuartal III-2020 kemarin. Masa kritis realisasi investasi pun tampaknya sudah terlewatkan.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan, nilai investasi yang masuk ke Indonesia pada kuartal III-2020  tercatat berjumlah Rp 209 triliun. Angka itu naik 1,6 persen, dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya atau year on year (yoy).

Jumlah tersebut juga jauh membaik dibanding kuartal II-2020. Saat itu nilai investasi yang masuk ke Tanah Air hanya Rp 191,9 triliun, terkontraksi 4,3 persen (yoy). Sedangkan secara kumulatif, dalam periode Januari-September 2020, nilai investasi mencapai Rp 611,6 triliun atau naik sebanyak 1,7 persen (yoy).

Baca juga : Stimulus AS Masih Belum Final, Rupiah Tertekan

"Pembangunan infrastruktur kembali berjalan. Tinggal bagaimana ke depannya, agar pemerintah dan masyarakat terus menjaga agar investasi terus stabil dan meningkat dari waktu ke waktu," tutur Ibrahin dalam keterangannya, Senin (26/10).

Kenaikan nilai realisasi investasi yang masuk ke Indonesia ini, diharapkan mampu mendorong ekonomi domestik tumbuh positif di kuartal IV. Sebab, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020 diproyeksi terkontraksi tipis sekitar minus satu sampai 2,9 persen.

"Kontraksi ekonomi pada kuartal ketiga, lebih landai ketimbang kuartal kedua. Indonesia mungkin resesi, tetapi bukan berarti tak ada harapan ekonomi akan kembali membaik," pungkas Ibrahim. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.