Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Real Count PILPRES 2024
24,50%
Anies & Muhaimin
58,82%
Prabowo & Gibran
16,68%
Ganjar & Mahfud
Waktu Update
19 Maret 2024, 13:00 WIB | 647.716 dari
823.378 TPS | Data masuk
78,67%
Soal Harga Kedelai, Satgas Pangan Belum Temukan Adanya Penimbunan
Kamis, 7 Januari 2021 15:22 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Satgas Pangan Polri belum menemukan adanya tindak pidana berupa penimbunan dan permainan harga yang menyebabkan harga kedelai tinggi dan langka di pasar.
Begitu kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, di Jakarta, Kamis (7/1).
Baca juga : 11 Senator Tuntut Audit Hasil Pemilu
Meski begitu, Satgas Pangan terus melakukan penyelidikan untuk memastikan tidak ada pelanggaran pidana hingga persediaan dan harga kedelai di pasar kembali normal.
Menurut dia, Satgas Pangan terus menganalisis data ketersediaan dan kebutuhan kedelai secara nasional. “Selain itu, gudang-gudang importir pun telah dicek dan didata stoknya,” ujarnya.
Baca juga : Golkar Desak Kemenlu Terbitkan Nota Diplomatik
Satgas Pangan juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementn) mengenai ketersediaan, importasi, dan harga kedelai saat ini.
Satgas Pangan juga berkoordinasi dengan pihak asosiasi untuk mengetahui alur distribusi di pusat-pusat produk olahan berbahan dasar kedelai.
Baca juga : Presiden Taiwan Ajak China Dialog
Argo mencatat, ada beberapa faktor yang menyebabkan kelangkaan stok kedelai di pasaran, antara lain sejak pertengahan Oktober sampai dengan Desember 2020. Kapal yang langsung tujuan Indonesia sangat jarang sehingga pengiriman harus menggunakan angkutan tujuan negara Singapura dan sering terjadi keterlambatan karena menunggu waktu hingga tersedianya angkutan ke Indonesia.
Selain itu, harga beli kedelai dari negara asal juga mengalami kenaikan yang sebelumnya Rp 6.800 menjadi Rp 8.300 per kilogram. [DIT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya