Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Cairkan Ketegangan

Presiden Taiwan Ajak China Dialog

Sabtu, 2 Januari 2021 05:23 WIB
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. (Foto : RTI).
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. (Foto : RTI).

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Taiwan Tsai Ing-wen membuka diri untuk berdialog dengan China. Namun, dia berharap, Negeri Tirai Bambu, menghormati kedaulatan negaranya.

Dikutip Channel News Asia, kemarin, dalam pidato tahun barunya, Tsai menegaskan, pihaknya siap berdamai dengan China asal kedaulatan Taiwan dihormati. Menurut Tsai, Taiwan akan berpegang pada prinsip-prinsip yang mereka yakini terkait perdamaian.

Baca juga : JIK Tegaskan, Pelarangan FPI Bukan Berarti Pemerintah Anti Islam

“Selama otoritas Beijing bertekad untuk meredakan an­tagonisme dan meningkatkan hubungan lintas selat, sejalan dengan prinsip timbal balik dan martabat, kami bersedia untuk bersama-sama mempromosikan dialog yang bermakna,” kata Presiden pertama wanita itu.

Tsai mengungkapkan, da­lam setahun terakhir, aktivitas militer China di dekat Taiwan telah mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.

Baca juga : Awas, Pasang Kembang Api Di Malam Tahun Baru Bisa Ditangkap

Apakah China mau menerima ajakan Taiwan? Banyak yang pesimis China bakal mau. Sebab, Beijing telah memutus upaya pembicaraan formal pada 2016. Sejak Tsai menjabat, Tai­wan telah berulang kali mengundang China untuk berdialog, namun selalu ditolak. Negeri Tirai Bambu mau berdialog dengan syarat Taiwan mengakui sebagai bagian dari wilayah China.

Seperti diketahui, Pulau Tai­wan yang terpisah dari dara­tan utama China. Taiwan telah lama mendirikan pemerintah otonom sendiri di bawah sistem demokrasi. China sampai saat ini masih menganggap Taiwan sebagai salah satu provinsi di China.

Baca juga : Sederet Petinggi AS Sudah Divaksin, Presiden Trump Masih Ogah Disuntik

Hubungan kedua negara ini semakin rumit setelah AS yang merupakan rival utama China secara tegas menunjukkan du­kungannya kepada Taiwan. Be­berapa bulan terakhir ini, AS sering mengirimkan armada militer mereka ke sekitar Selat Taiwan yang sensitif.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.