Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

IMF: 2021 Perekonomian RI Cuma Tumbuh 4,8 Persen

Virus Corona Semakin Ganas Proyeksi Ekonomi Dipangkas

Sabtu, 9 Januari 2021 05:16 WIB
International Monetary Fund (Foto : Istimewa).
International Monetary Fund (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - International Monetary Fund (IMF) kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini. Ekonomi kita diperkirakan hanya mampu tumbuh 4,8 persen.

Proyeksi untuk 2021 itu jauh lebih rendah dari proyeksi IMF melalui laporan World Economic Outlook (WEO) pada Okto­ber 2020 sebesar 6,1 persen. IMF memangkas proyeksi laju ekonomi dengan alasan, tahun ini masih diliputi ketidakpastian ekonomi, dampak dari mening­katnya penularan Covid-19.

Tim IMF Thomas Helbling menilai, bauran kebijakan ekonomi makro di Indonesia diperkirakan akan tetap akomo­datif di tahun ini.

Baca juga : Wapres Ma`ruf : Perekonomian Nasional Tumbuh Negatif, Peluang Produk Halal Masih Oke

“Prospeknya positif. Mem­bangun pemulihan ekonomi pada paruh kedua tahun 2020, PDB (Produk Domestik Bruto) riil diproyeksikan meningkat sebesar 4,8 persen pada tahun 2021. Dan, 6 persen pada tahun 2022,” ungkapnya, dari laporan IMF, kemarin.

Prospek itu, papar Helbling, buah hasil langkah dan dukungan kebijakan yang kuat, termasuk rencana distribusi vaksin Covid- 19. Serta, membaiknya kondisi ekonomi dan keuangan global.

Selain itu, lanjutnya, didukung komitmen untuk secara bertahap memulihkan pilar kebijakan pra-pandemi. Hal itu akan membantu lebih meningkatkan kepercayaan pasar, terutama jika didukung oleh langkah-langkah pendapatan. Maka dari itu, momentum reformasi struktural harus diper­tahankan dengan pendalaman keuangan dan digitalisasi.

Baca juga : Selalu Bersihkan Dan Semprot Disinfektan, Alkohol Atau Klorin

Helbling mengatakan, ke de­pannya dibutuhkan strategi pe­merintah jangka menengah untuk mengamankan pendapatan pajak.

“Ini dibutuhkan untuk menca­pai tujuan pembangunan jangka panjang dan perlindungan sosial yang lebih besar, serta transisi menuju ekonomi yang lebih hi­jau,” ujar Helbling.

Dia menilai, sejauh ini, Indo­nesia sudah merespons dengan paket kebijakan yang berani, komprehensif, dan terkoordi­nasi untuk mengatasi kesulitan sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.